Kegiatan bertajuk Creative Branding and Placemaking merupakan salah satu kegiatan Summer School di Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) yang dimulai dari tanggal 8 Juni hingga 8 Juli 2022. Summer School ini diadakan oleh Prodi Arsitektur dan terbuka untuk mahasiswa ITB dari segala jurusan maupun umum. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang melibatkan prodi Arsitektur ITB, Melbourne University School of Design, serta Paragon Corp. Tujuan kegiatan Summer School adalah mengajak peserta untuk memahami teori placemaking serta dapat mengemasnya dalam aktivitas maupun desain.
Program ini dibuka dengan kuliah tamu dari Prof. Iderlie Mateo Babino dari University of Melbourne (UMSD) yang membahas tentang definisi fundamental dari placemaking. Setelah berhasil memahami, di kuliah tamu berikutnya peserta belajar tentang pengenalan kelompok marginal oleh Dr. Redento Recio (UMSD) dan participatory design oleh Wenie Dahlia Martin, S.T., MT dan Luna Nuansa Iman, S.T. (PUPLA). Lalu pada hari berikutnya membahas mengenai prinsip adaptive reuse yang dibawakan oleh Ardzuna Sinaga, S.T. (IAI). Dalam pembekalan ini, peserta diajak untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh sebuah kelompok dan pentingnya mendengarkan suatu kelompok atau komunitas sebelum dapat merancang untuk masyarakat dari kelompok tersebut, sehingga output sebuah rancangan program ataupun rancangan arsitektur dapat berjalan secara prinsip berkelanjutan.
Setelah perkuliahan dari pakar-pakar placemaking, para peserta diberi tugas untuk membuat sebuah social experiment dengan target peserta berasal dari Kampung Palem dan Kampung Baru – Pesanggrahan. Proses merancang kegiatan kurang lebih seminggu dengan melakukan survei dan brainstorming yang berlangsung secara daring lalu secara luring dan diikuti oleh 23 peserta Summer School dari latar belakang yang berbeda-beda.
Dengan melibatkan anak-anak Kampung Palem dan Kampung Baru – Pesanggrahan, peserta Summer School membuat aktivitas permainan yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap lingkungan. Peserta yang berjumlah 30 anak dibagi menjadi kelompok kelompok kecil yang bekerja-sama menyelesaikan 3 buah misi yang dikemas dalam story telling budaya Betawi. Misi ini berakhir dengan misi merancang ‘Taman Impian’ mereka. Cuaca cerah cenderung panas tetap membuat anak-anak gembira dan antusias. Kegiatan yang terselenggara selama hampir 3 jam ini difasilitasi oleh tim Paradesa dan CREM Paragon Corp.
