Enter your keyword

Dosen SAPPK ITB, Nurrohman Wijaya, Ph.D. Menjadi Narasumber Kegiatan konsultasi publik Rancangan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten Karawang

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Pada hari Rabu (20 Desember 2023), Nurrohman Wijaya, Ph.D., menghadiri kembali undangan sebagai narasumber pada kegiatan konsultasi publik Rancangan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten Karawang yang diselengarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten Karawang. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Karawang Indah tersebut merupakan salah satu bagian dalam keseluruhan proses kegiatan penyusunan RPB, khususnya terkait dengan rancangan awal RPB yang mencakup tujuan, sasaran, arah kebijakan dan program. Kegiatan tersebut bermaksud untuk memperoleh masukan dan tanggapan para pemangku kepentingan terhadap finalisasi dokumen RPB. Pada acara tersebut hadir para peserta yang merupakan tim teknis penyusunan dokumen RPB serta beberapa stakeholder terkait, misalnya Palang Merah Indonesia (PMI) dan lembaga kemanusiaan komunitas Karawang Peduli. Asisten tenaga ahli yang berpartisipasi, yaitu Mochamad Primasakti Satyagraha, S.T., M.PWK. dan Saska Shafira Rizkia, S.PWK.

Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karawang. Kemudian, dilanjutkan paparan dari Bapak Nurrohman. Beliau membahas empat sub topik, yaitu pendahuluan, karakteristik dan isu strategis kebencanaan, penyelenggaraan penanggulangan bencana, serta tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, program. Pada bagian pendahuluan, beliau menyinggung tentang latar belakang, tujuan, kerangka pikir, dan dasar hukum penyusunan dokumen RPB. RPB merupakan rencana induk penanggulangan bencana dalam kurun waktu tertentu yang disusun setiap jenis potensi bencana dan setiap tahapan penanggulangan bencana (sebelum, ketika, dan setelah terjadi bencana). Kabupaten Karawang termasuk daerah yang perlu mendapatkan perhatian terhadap penanggulangan bencana karena memiliki indeks risiko bencana kelas tinggi. Adanya PRB ini dapat menjadi panduan para pelaku penyelenggara penanggulangan bencana dalam menghadapi ancaman dan pengurangan risiko bencana.

Bapak Nurrohman juga menjelaskan berdasarkan analisis sebelumnya bahwa terdapat empat isu strategis penanggulangan bencana di Kabupaten Karawang, yaitu kondisi geografis lingkungan yang berpotensi terjadi multi-ancaman bencana, minimnya upaya pencegahan dan penyediaan infrastruktur mitigasi bencana, rendahnya layanan informasi kebencanaan, serta pencegahan dan kesiapsiagaan. Kemudian, beliau menguraikan kerangka kerja PRB berdasarkan empat isu staretegis enam prioritas bencana terpilih dari kajian sebelumnya, yaitu banjir, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, dan kegagalan teknologi. Pada akhir paparan, beliau menyampaikan tujuan, sasaran, indikator sasaran, serta strategi dan arah kebijakan PRB di Kabupaten Karawang. Berdasarkan analisis, diperoleh total 35 program penanggulangan bencana berikut visualisasi peta per masing-masing jenis ancaman bencana terpilih.

Pada konsultasi publik tersebut, para peserta cukup antusias memperhatikan paparan dan memberikan tanggapan serta masukan. Beberapa masukannya di antaranya adanya perlunya pelibatan kelompok komunitas non-pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana dan pentingnya kolaborasi dan koordinasi antar institusi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi pengetahuan dan keahlian dari program studi perencanaan wilayah dan kota ITB, khususnya dalam bentuk pengabdian masyarakat terkait dengan penyusunan dokumen RPB di Kabupaten Karawang.

Dokumentasi:

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik