Pada hari Kamis, 2 November 2023, pukul 09.00-11.30 telah diselenggarakan Webinar SAPPK #9 Sustainable Development in Built Environment dengan tema khusus dari Kelompok Keahlian Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan (KK P2PK SAPPK ITB) yakni ‘Science, Technology & Innovation (STI) Policy for Sustainability’. Webinar ini dilakukan dalam format hibrid di R. Seminar Labtel IXA ITB dan Zoom Meeting. Webinar diikuti oleh kurang lebih 65 peserta, antara lain peserta dari pihak internal dosen SAPPK ITB, mahasiswa S1-S3 dari dalam dan luar ITB, serta stakeholders luar seperti BRIN, Bappenas dan masih banyak lagi.
Webinar dibuka dengan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Dekan SAPPK ITB, Ibu Prof. Dr. Sri Maryati, S.T., M.I.P. Acara dilanjutkan dengan pembukaan dari moderator yakni Bapak Adenantera Dwicaksono, Ph.D (KK P2PK – SAPPK ITB). Terdapat 2 sesi dalam webinar ini dengan masing-masing sesi terdiri dari 1 narasumber dan 1 diskusan.
Pemateri pertama ialah Ibu Wati Hermawati, MBA (Peneliti Utama BRIN) dengan judul paparan ‘Science-Technology-Innovation Policy for Sustainable Development’. Dalam pemaparannya, Ibu Wati menjelaskan tentang definisi kebijakan publik, kebijakan STI, kebijakan inovasi; riset teknologi dan STI, dari kebijakan sains ke kebijakan inovasi; aktor-aktor pada kebijakan STI; pentingnya STI untuk SDGs (Kasus Energi Terbarukan); serta visi dan misi dari BRIN.
Sesi pertama dilanjutkan dengan diskusi oleh Bapak Sonny Yuliar, Ph.D (KK P2PK – SAPPK ITB) sebagai diskusan. Dalam diskusi ini, Pak Sonny menyampaikan beberapa poin terkait masalah dan isu keberlanjutan, serta implikasinya pada pola-pola riset, serta aktor-aktor riset di Indonesia. Merespon paparan yang dipaparkan oleh Ibu Wati, Pak Sonny menyampaikan beberapa isu dan pikirannya yaitu pemahaman akan sustainability problem, bagaimana tata kelola riset, serta bagaimana peranan pemerintah khususnya BRIN.
Sesi kedua dibuka dengan paparan dari Prof. Richard Haigh (Department of Physical and Life Sciences – University of Huddersfield) yang berjudul ‘Lessons Learned from the UK: Emergence of the Impact Agenda in UK Universities’. Prof. Richard menjelaskan tentang Global Disaster Resilience Centre (GDRC), perubahan suasana riset pada 15 tahun terakhir, UK Research Excellence Framework beserta dampaknya, serta pendekatan GDRC untuk berdampak dan berkontribusi pada SDGs. Dalam kesimpulannya, Prof. Richard menyampaikan bahwa meningkatan investasi oleh universitas bertujuan untuk memungkinkan dan menilai dampak. Tetapi, banyak akademisi universitas yang tidak menganut pentingnya mempertimbangkan dampak dalam riset mereka.
Sesi kedua dilanjutkan dengan diskusi oleh diskusan yaitu Ibu Harkunti P. Rahayu, Ph.D (KK P2PK – SAPPK ITB) dengan judul ‘ITB Role from Research to Action: Evidence Based Policy Development’. Dalam diskusinya, Ibu Harkunti menjelaskan tentang peran STI dan Kebijakan dalam ‘Pembangunan Berkelanjutan’, best practice DRR Kebijakan STI untuk pembangunan berkelanjutan, lesson learned dari STI: Mitigating hydro meteorological hazard impacts through transboundary river management in the Ciliwing River Basin, serta best practice kebijakan STI untuk transisi energi Indonesia.
Webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penutupan.
Webinar selanjutnya akan diisi oleh Kelompok Keahlian Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota (KK SIWK) yang dilaksanakan pada tanggal 16 November 2023. Sampai berjumpa!
Dokumentasi: