Enter your keyword

Tim Peneliti SAPPK ITB melakukan Diseminasi Paparan Akhir Hasil “Kajian Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung”

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Pada hari Rabu (13 Desember 2023), tim peneliti Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB melakukan kegiatan diseminasi paparan akhir hasil kajian di Ruang Rapat Pulau Ketawai, Kantor Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Kota Pangkalpinang. Kegiatan proyek penelitian yang berjudul “Kajian Arah Kebijakan Pembangunan Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung” merupakan hasil kerjasama dengan pihak Bappeda, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi arah kebijakan pembangunan wilayah Provinsi Kepulauan Babel yang dapat digunakan sebagai input perencanaan pembangunan daerah jangka menengah dan panjang. Beberapa sasarannya di antaranya melakukan analisis ekonomi wilayah, kecenderungan pembangunan wilayah, dan rekomendasi kebijakan pembangunan wilayah. Tim peneliti yang hadir secara luring, yaitu Bapak Alhilal Furqan, Ph.D. dan Bapak Nurrohman Wijaya, Ph.D. Sedangkan, Bapak Adenantera Dwicaksono, Ph.D. hadir secara daring, dimana dua asisten peneliti membantu dalam tim ini, yaitu Hanifa Rahma Hadi, S.T., dan Shania Aviandro, S.PWK.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Babel yang membahas urgensinya isu strategis wilayah dan perhatian terhadap visi Kepulauan Bangka Belitung 2045. Diseminasi yang dimoderatori oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda, kemudian dilanjutkan dengan paparan hasil penelitian oleh tiga peneliti. Bapak Alhilal mengawali paparan dengan latar belakang serta tujuan dan sasaran kajian, di antaranya perlunya pembangunan yang berimbang dan perhatian pada pembangunan yang produktif dan berkelanjutan. Selanjutnya, beliau menjelaskan secara ringkas metodologi studi yang digunakan, termasuk pengumpulan data dan analisisnya. Kemudian, beliau memaparkan singkat tentang profil struktur ekonomi setiap kota dan kabupaten di Provinsi Kepulauan Babel, khususnya terkait dengan kontribusi sektor/lapangan usaha pada 10 tahun terakhir.

Pada kesempatan tersebut, Bapak Nurrohman melanjutkan penjelasan detail terkait perhitungan analisis Location Quotient (LQ), Dynamic LQ (DLQ), dan Shift Share per masing-masing kota dan kabupaten di Provinsi Babel, dimana ditemukan beberapa sektor yang memiliki status basis, prospektif, dan progresif. Kemudian, beliau tampilkan dalam visualisasi peta hasil analisis tersebut, sehingga terlihat distribusi sektor pada setiap kota dan kabupaten di Provinsi Kepulauan Babel yang mencakup sektor unggulan, berkembang, potensial, dan terbelakang.

Setelah itu, beliau membahas kecenderungan spasio-temporal dinamika perubahan guna lahan di Provinsi Kapulauan Babel pada kurun waktu 1996-2021. Terlihat hasil temuan beberapa guna lahan mengalami peningkatan dan pengurangan persentase luasan pada tiga periode: 1996-2006, 2006-2016, dan 2016-2021. Kemudian, secara spesifik, beliau memperlihatkan dinamika perubahan peruntukan lahan kawasan hutan, pertambangan, pertanian, perkebunan, dan perikanan per masing-masing kota dan kabupaten di Provinsi Kepulauan Babel.

Bapak Adenantera melanjutkan paparan terkait pengembangan antar sektor melalui hasil analisis Input Output (IO). Beliau melakukan simulasi dampak dari perubahan permintaan final pada empat skenario, yaitu pada sektor kunci, sektor agro-maritim, sektor pariwisata, dan sektor industri pengolahan, dengan memberikan initial stimulus pada masing-masing skenario dan melihat perubahan yang terjadi pada pertumbuhan output, termasuk direct dan indirect beneficiaries. Diperoleh hasil analisis bahwa sektor industri pengolahan memberikan total pertumbuhan output terbesar diikuti simulasi pada sektor kunci, sektor pariwisata, dan sektor agro-maritim. Di akhir paparan, Bapak Alhilal memberikan rekomendasi kajian, di antaranya perlunya pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hutan akibat konversi lahan, pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan, diversifikasi produk industri bahan non-logam, dan pengembangan kawasan ekonomi khusus.

Acara diseminasi paparan akhir tersebut berjalan dengan baik dan diperoleh beberapa masukan dan pendapat dari para peserta yang hadir, khususnya dari Dinas Perhubungan, BPS, Bappeda, dan Dinas Pertanian, untuk penajaman laporan akhir. Secara tidak langsung, proses diseminasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para peserta mengenai analisis ekonomi dan spasial wilayah, juga sebagai input pada rencana pembangunan wilayah daerah, baik dalam jangka menengah dan panjang di Provinsi Kepulauan Babel.

Dokumentasi:

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik