Mahasiswa program studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota dan Magister Rancang Kota yang tergabung dalam Tim ITB berkolaborasi dengan jurusan Teknik Fisika dan Sains Teknologi Farmasi berhasil memenangkan beberapa penghargaan dalam ajang kompetisi International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) yang diselenggarakan oleh NRCT (National Research Council of Thailand); under the Ministry of Higher Education, Science, Research and Innovation of Thailand di BITEC, Bangkok, Thailand pada 2-6 Februari 2024 kemarin. Kompetisi ini diikuti oleh 608 tim yang terdiri dari negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Utara.
Adapun penghargaan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
- Gold Prize,
- International Special Award and Outstanding team by Malaysian Research & Innovation Society (MyRIS Malaysia) dan ;
- Penghargaan sebagai salah satu perwakilan Indonesia yang berkesempatan menyampaikan riset dan inovasi on Stage.
Pada kompetisi tersebut, tim ITB diwakili oleh 4 mahasiswa yaitu Angra Eni Saepa dari program studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota, Ayubella Anggraini Leksono dari Magister Rancang Kota, Muhammad Zamroni dari Sarjana Teknik Fisika dan Raissa Devi Amadea dari Sains dan Teknologi Farmasi.
Tim ITB ini mengembangkan riset dan inovasi yang berasal dari social problem yaitu urban health atau health issue dan food loss and waste yang mana fenomena tersebut merupakan salah satu dari permasalahan SDGs secara global. Urban health yang hendak diatasi meliputi peningkatan prevalensi long covid dan HIV-AIDS yang turut berdampak pada penurunan imunitas masyarakat. Dimana berdasarkan penelusuran, penyakit-penyakit tersebut terus mengalami peningkatan khususnya di Indonesia dan Thailand.
Adapun permasalahan food loss and waste yang ingin diselesaikan adalah terkait parasit tanaman kopi yang menjadi hama dan turut menurunkan produktivitas kopi yang merupakan salah satu komoditas utama di Indonesia. Dikarenakan sifat parasitnya, benalu kopi sering dibuang begitu saja oleh petani kopi lokal. Meski demikian, menurut riset dan studi literatur sebelumnya, daun benalu kopi ini memiliki aktivitas antioksidan, antiviral dan sitotoksik terhadap sel kanker. Senyawa antioksidannya bahkan tiga kali lebih besar dibandingkan dengan teh hijau yang memiliki nilai komersial tinggi. Melihat potensi tersebut, tim ITB ini menggagas sebuah inovasi yang dapat menyelesaikan kedua social problem tersebut. Adapun inovasi yang ciptakan adalah sebuah produk minuman fungsional yang dapat meningkatkan imunitas tubuh sekaligus mengurangi hama dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi lokal di Indonesia.
Pembimbing :
- Dr. Tengku Munawar Chalil, S.T., M.PP. sebagai pembimbing dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota
- Dr. Apt. Hegar Pramastya, S.Si., M.Si. sebagai pembimbing dari Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi
- Ashari Budi Nugraha, S.T., M.T. sebagai pembimbing dari Program Studi Teknik Fisika
- Dr. Ir. Yuliana Susilowati, M.Si. sebagai pembimbing di luar Instansi ITB
Dokumentasi: