Enter your keyword

Kerjasama SAPPK dan SBM ITB Dalam Webinar #1: What is Real Estate?

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Para pelaku di industri Real Estate dan para akademisi di bidang Real Estate menyepakati bahwa pendidikan Real Estate di Indonesia itu menjadi sangat penting sebagai bekal bagi para stakeholder untuk menjalankan bisnisnya dengan baik, terutama didalam kondisi pandemik saat ini.

Untuk itu, pada hari Sabtu 14 November 2020 telah diselenggarakan acara webinar kolaborasi pertama antar sekolah di Institut Teknologi Bandung, yaitu antara Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM). Acara ini merupakan kick-off dari kegiatan kolaborasi antara SAPPK dengan SBM ITB untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness dari masing-masing pihak mengenai pentingnya perencanaan keuangan bagi para pelaku industri di bidang Real Estate.

Acara dipandu oleh Bapak Raden Aswin Rahadi, yang akrab dipanggil Aswin, dosen dari SBM ITB. Dimulai dengan pembukaan acara mengenai apa itu Real Estate dan kenapa webinar ini dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan inti acara yang diisi oleh tiga pemateri, yaitu Bapak Agus Suharjono Ekomadyo, dosen dari SAPPK ITB; Bapak Saldy Fitrianda, Analis Properti dari Bintara Internasional, dan Bapak Wulang Nur Widyatmoko, Direktur Panasonic Home Gobel Indonesia. Juga hadir dalam acara ini Bapak Aswin Indraprastha sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik SAPPK.

Dalam acara sesi pertama, Agus membuka sesi materi dengan judul “Why Real Estate Development Actors Should Go (Again) To School: An Academic’s Perspective for Real Estate Innovation” dengan memberikan beberapa pointer mengenai pendidikan Real Estate, dan kenapa penting harus diadakan pendidikan Real Estate di Indonesia. Menurut beliau, dunia arsitektur dan dunia properti sebenarnya berkaitan erat. Ada quote dari Pak Ir. Ciputra, salah satu lulusan terbaik dari ITB yang menyatakan bahwa Developer Properti adalah lokomotif pembangunan, dan arsitek adalah salah satu gerbong dalam lokomotif itu. Maka untuk ini perlu ada pemikiran triple helix dalam bidang pengembangan dimana Developer Properti akan menjadi lokomotif pengembangan, Pemerintah bertindak sebagai pemilik jalur dari perjalanan, dan Akademisi akan menjadi bagian yang memberikan arahan untuk pergerakan kereta.

Di sesi kedua Analis Properti dari Bintara Internasional, Saldy Fitrianda membawakan materi mengenai “Current Macro Condition of Real Estate in Indonesia”. Beliau menyatakan bahwa secara umum kondisi ekonomi di dunia masih mengalami pelemahan, namun dalam kondisi yang stabil. Investor lokal dan regional yang akan menjadi driver perkembangan ekonomi di dunia. Selain itu ada perubahan demografis di dunia, dimana generasi Z akan mendominasi pasar kerja dan populasi dunia. Secara umum, masih banyak masalah yang akan dihadapi oleh para pelaku industri properti di dunia akibat pandemi Covid-19 ini, namun beliau optimis bahwa masa depan akan dapat kembali cerah. Mengutip satu ucapan terkenal dari Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris “Never let a good crisis go to waste” Saldy yakin bahwa di masa yang akan datang berbagai sub-sektor industri dari Real Estate akan kembali berkembang di Indonesia, apalagi di Indonesia pemerintah berusaha untuk menciptakan iklim investasi yang baik, dan ini diharapkan menjadi pondasi dari proses pemulihan ekonomi secara umum, dan investasi property secara khususnya

Di sesi terakhir, Direktur Panasonic Homes Gobel Indonesia, Wulang Nur Widyatmoko mengisi sesi dengan tajuk “How Real Estate Can Survive During the Covid-19 Pandemic: An Application”. Wulang yang memiliki pengalaman profesional selama lebih dari 17 tahun di dunia Real Estate, menyatakan bahwa saat ini pasar properti di Indonesia sudah mengalami perlambatan dalam 3-5 tahun ini. Kondisi pandemik Covid-19 memperburuk pasar, dan saat ini adalah salah satu era terburuk yang dihadapi oleh pelaku industri properti di Indonesia. Namun dalam masa sulit ini ada potensi yang muncul dimana waktu saat ini adalah waktu yang paling tepat untuk berinvestasi dalam produk properti. Dengan pemantik yang tepat seperti pemberian diskon, penurunan suku bunga, dan perbaikan sistem logistik dan produksi, bisnis dapat mengambil kesempatan untuk berkembang. Perlu ada inovasi dan ide-ide baru dari para pelaku industri baik dari sisi produk maupun dari sisi penjualan untuk dapat mencapai para calon investor dan pembeli produk Real Estate di Indonesia, dan hal ini yang sedang beliau lakukan dengan produk unggulannya “Savasa” di daerah Cikarang, Timur Jakarta.

Antusiasme dari para peserta webinar terlihat dengan jumlah pendaftar acara webinar sebanyak 128 orang, dimana kemudian ditutup dengan acara tanya jawab antar panelis dengan peserta seminar. Melihat antusiasme dari para peserta, diharapkan dimasa yang akan datang, event serupa akan semakin banyak dilakukan, untuk meningkatkan literasi dan awareness dari para akademisi dan pelaku industri Real Estate, untuk masa depan Real Estate di Indonesia yang lebih baik.

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik