Pada Kamis, 01 Juli 2021, pukul 09.00-10.30 telah diselenggarakan Webinar SAPPK VE01 yang merupakan serangkaian bagian dari Virtual Exhibition P101 ITB. Tema Webinar SAPPK VE01 adalah Beyond Boundaries: Transformasi Digital dalam Ranah Perancangan, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan. Webinar tersebut terdiri dari dua materi paparan yang kemudian dilanjutkan oleh tanggapan dari dua Ahli.
Sambutan webinar disampaikan oleh Ibu Dekan SAPPK, Ibu Dr. Sri Maryati, S.T., MIP. Selanjutnya paparan dan diskusi dibuka oleh moderator, yakni Ibu Dr. I Gusti Ayu Andani S.T., M.T. Paparan pertama disampaikan oleh Bapak Ridwan Sutriadi, S.T., M.T.,Ph.D dengan judul Transformasi Digital: Kemajuan Riset tentang Smart City dari Sisi Perencana Kota. Adapun selanjutnya paparan disampaikan oleh Bapak Aswin Indraprastha, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D dengan judul Beyond the Stable State: Memaknai Transformasi dalam Perancangan Arsitektur.
Kegiatan setelah paparan adalah pemberian tanggapan, yakni dari Executive Director Ernst & Young Indonesia, Anggota Investment Committee Badan Pengembangan Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB, Bapak Ir. Bernardus R Djonoputro, MM., IAP. Selanjutnya dilanjutkan tanggapan dari Ahli Arsitektur (Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, UI), Bapak Prof. Ir. Gunawan Tjahjono, M.Arch., Ph.D. Kegiatan selanjutnya adalah sesi tanya jawab. Peserta cukup antusias, hal tersebut ditunjukkan dengan cukup banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Beberapa peserta menanyakan bagaimana indikator untuk smart city, bagaimana dampak pandemi terhadap transoformasi kota menjadi smart city, dan terkait cara untuk mengatasi keterbatasan proses belajar selama masa pandemi.
Berdasarkan kedua paparan dan diskusi, dapat diketahui bahwa untuk mewujudkan smart city dapat dilakukan melalui pendekatan proses perencanaan/desain, pilihan teknologi, dan juga melalui corak/gaya pembangunan. Perlu diketahui bahwa setiap kota memiliki persoalan, dan persoalan-persoalan di kota itu ada banyak dan perlu dipilih salah satu mana yang mau diselesaikan terlebih dahulu. Baru setelah itu kita cari inovasi untuk menyelesaikan permasalahan itu secara cerdas. Jadi, smart city hanya merupakan tool, sehingga fokusnya adalah apa yang bisa kita lakukan dengan segala keterbatasan dan dengan inovasi yang bisa kita usahakan.Selanjutnya untuk dapat bertahan dalam kondisi pandemi, masyarakat harus dapat merubah diri sehingga dapat beradaptasi dengan kondisi yang menantang seperti sekarang. Hal tersebut juga berlaku di lingkup pendidikan, di mana dalam kondisi pandemi mahasiswa perlu untuk aktif agar dapat mengejar gap proses pembelajaran yang ada.
Webinar SAPPK VE01 ditutup oleh Ibu Dr. Sri Maryati, ST., MIP. Berdasarkan penjelasan beliau, hasil diskusi webinar hari ini akan dilanjutkan untuk menjadi bahan pertimbangan untuk proses perancangan, perencanaan, dan perumusan kebijakan.
Berikut Link Live Stream disini dan dokumentasinya sebagai berikut :