Enter your keyword

Webinar SAPPK 2023 #8 Sustainable Development in Built Environment: Perumusan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Lokal Pasca Beroperasinya Tol Cisumdawu dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Pada hari Rabu, 21 September 2023, pukul 09.00-11.30 telah diselenggarakan Webinar SAPPK #8 Sustainable Development in Built Environment dengan tema khusus yakni ‘Perumusan Kebijakan Pengembangan Ekonomi Lokal Pasca Beroperasinya Tol Cisumdawu dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati’. Webinar ini dilakukan dalam format hibrid di R. JFP Labtel IXA ITB dan Zoom Meeting. Webinar diikuti oleh kurang lebih 73 peserta, antara lain peserta dari pihak internal dosen SAPPK ITB, mahasiswa S1-S3 dari dalam dan luar ITB, serta stakeholders luar seperti Forum Silaturahmi dan Komunikasi UMKM Unggulan Kabupaten Sumedang, Bappedalitbang Kab. Majalengka, Dinas PMPTSP Kab. Majalengka, Pemerintah Kab. Sumedang, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sumedang, PT Wiratman, dan masih banyak lagi.

Webinar dibuka dengan sambutan dari Ketua KK Sistem Permodelan Ekonomi (SPE), Bapak Prof. Dr. Ir. Yogi, M.S., dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan acara oleh Dekan SAPPK ITB, Ibu Prof. Dr. Sri Maryati, S.T., M.I.P. Acara dilanjutkan dengan pembukaan dari moderator yakni Bapak Prof. Dr. Eng. Pradono, S.E., M.Ec.Dev. (SAPPK ITB). Terdapat 4 narasumber dan 1 diskusan yang berpartisipasi pada webinar ini.

Pemateri pertama ialah Bapak Dr. Pringgo Dwiyantoro, S.E., M.M., M.Si. (KK SPE SAPPK ITB) judul paparan ‘Strategi Perumusan Kebijakan Mitigasi Risiko Ekonomi pada UMKM yang Terdampak Beroperasinya Tol Cisumdawu’. Pak Pringgo menjelaskan penelitiannya mengenai Tol Cisumdawu yang menjadi langkah strategis pengembangan jaringan jalan yang diharapkan di Jawa Barat. Adapun fokus dari penelitian Pak Pringgo dkk. adalah terkait strategi dan kebijakan ekonomi dari dampak beroperasinya Tol Cisumdawu terhadap UMKM-nya. Dengan pendekatan Pentahelix, terbentuklah beberapa strategi pengembangan ekonomi lokal beberapa diantaranya yaitu mengembangkan pusat kemitraan bagi UMKM, mengembangkan layanan klinik UMKM bagi UMKM yang terdampak, mengembangkan digitalisasi UMKM, hingga mendirikan dan membangun gerai UMKM. Pak Pringgo dkk. juga merumuskan peran setiap helix dalam pembentukan klinik UMKM berbasis digital.

Pemateri kedua yakni Bapak H. Agus Wahidin, S.Pd., M.Si. (Kepala Bappeda Kabupaten Sumedang) dengan paparan yang berjudul ‘Kebijakan dan Program Pengembangan Ekonomi Pasca Beroperasinya Tol Cisumdawu’. Dalam paparannya, Pak Agus menyampaikan bahwa terdapat 6 gerbang exit / interchange sepanjang koridor jalan tol Cisumdawu di wilayah Kabupaten Sumedang. Adapun beberapa potensi ekonomi dari Tol Cisumdawu yaitu potensi pertanian, pariwisata, serta industri dan industri kreatif. Selain itu, Pak Agus juga menjelaskan kebijakan Sumedang dalam pemberdayaan ekonomi yaitu penyediaan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, serta pemberdayaan UMKM. Adapun beberapa programnya adalah pengembangan industri kreatif, pembangunan agribisnis, dan pengembangan pariwisata alam.

Hadir secara luring yaitu Bapak Drs. H. Yayan Sumantri, M.Si. (Kepala Bappedalitbang Kabupaten Majalengka) dengan judul materi “Pengembangan Ekonomi Kab. Majalengka dalam Merespon Pengembangan Bandara Kertajati”. Pak Yayan menjelaskan mengenai dampak BIJB dan jalan tol Cisumdawu terhadap perekonomian Majalengka. Jika berbicara trase, jalan tol Cisumdawu hanya melewati 800 meter wilayah Kab. Majalengka, sehingga dampak yang lebih terasa dalam hal ini cenderung pada dampak dari BIJB. Adapun dampak-dampaknya yaitu laju pertumbuhan ekonomi (LPE) yang tumbuh pesat dan tingkat pengangguran yang tergolong rendah, serta investasi sektor industri yang meningkat. Pak Yayan juga menjelaskan arah pengembangan daerah diantaranya cluster investasi melalui rencana kawasan industri; pariwisata melalui rencana kawasan pengembangan pariwisata; serta dukungan pusat. Diakhir pemaparan, Beliau menyampaikan ‘kegelisahan’-nya terhadap pertanyaan “Maukah orang-orang berniat pergi ke Majalengka, bukan hanya terpaksa karena bandaranya di Majalengka?”.

Pemateri terakhir yaitu Bapak Vedi Sumantri (Wakil Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kabupaten Majalengka) dengan judul paparan ‘Jalan Tol & Bandar Udara Menghasilkan Kompilasi Baru pada Fisik Lokal “Majalengka”’. Pertama-tama, Pak Vedi menjelaskan mengenai komponen citra kota yaitu Node (Simpul) Bandar Udara dan Path (Jalur) Jalan Tol. Ketika dilihat fungsi dari kedua infrastruktur tersebut merupakan aspek aksesibilitas sebuah jalur lintasan dan titik kumpul sekaligus titik sebar. Pak Vedi menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi lokal tidak akan terwujud tanpa kesadaran dan kepekaan SDM lokal, serta pengetahuan akan khazanah komoditi lokal. Sehingga, muncullah 2 kata kunci yang kemudian harus menjadi basis pengembangan ekonomi lokal yaitu ketahanan isu dan ketahanan performa. Ekonomi kreatif menjadi ‘tools’ utama pembangunan pergaulan global dan pembangunan kehormatan wilayah lokal dalam upaya terwujudnya pengembangan ekonomi lokal.

Webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penutupan.

Webinar selanjutnya akan diisi oleh Kelompok Keahlian Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kebijakan (KK P2PK) yang dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2023. Sampai berjumpa!

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik