Enter your keyword

Webinar SAPPK 2023 #6 Sustainable Development in Built Environment: Riset, Teknologi, dan Kebijakan Pembangunan Permukiman Berkelanjutan di Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Pada hari Kamis, 10 Agustus 2023, pukul 08.30-11.00 telah diselenggarakan Webinar SAPPK #6 Sustainable Development in Built Environment dengan tema khusus dari Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota (KK PPK) – SAPPK ITB yakni ‘AI-Based and Big Data Analytics on Urban Planning and Design’. Adapun acara ini sekaligus sebagai pre-event of 6th Habitechno SAPPD ITB. Webinar ini dilakukan dalam format hibrid di R. Seminar Labtel IXA ITB dan Zoom Meeting. Webinar diikuti oleh kurang lebih 180 peserta, antara lain peserta dari pihak internal dosen SAPPK ITB, mahasiswa S1-S3 dari dalam dan luar ITB, serta stakeholders luar seperti Indonesia Infrastructure Research Insititute, DPUPR Kabupaten Mojokerto, PT Jababeka Infrastruktur, Kementerian PUPR, Bappenas, Ikatan Arsitek Indonesia (Jawa Barat), Wuhan University, dan masih banyak lagi.

Webinar dibuka dengan sambutan dari Dekan SAPPK ITB, Ibu Prof. Sri Maryati, dan dilanjutkan dengan pembukaan dari moderator yakni Bapak Prof. Haryo Winarso (Ketua KK PPK – SAPPK ITB). Terdapat 4 narasumber dan 2 pemantik diskusi yang berpartisipasi pada webinar ini.

Pemateri pertama ialah Andres Sevtsuk (Massachusetts Institute of Technology) dengan judul paparan Urban Analytics? Planning More Sustainable, Healthy, and Equitable Cities’. Andres menjelaskan bahwa dekarbonisasi mobilitas perkotaan, dekarbonisasi bangunan, kesetaraan, dan beberapa alasan lain adalah akar framework-nya untuk memfokuskan risetnya pada planning walkable and transit-oriented cities. Andres juga menjelaskan bagaimana hasil analsis dari risetnya dapat membantu kota untuk meminta pengembang untuk melakukan penilaian dampak pejalan kaki.

Materi kedua disampaikan oleh Bapak Ridwan Sutriadi (KK PPK – SAPPK ITB) dengan paparan yang berjudul ‘Smart Sustainable Cities in the Eyes of Urban Planner: The Crucial Role in Formulating the Body of Knowledge of Urban Analytic’. Secara umum, Pak Ridwan menjelaskan bagaimana perencanaan kota yang membentuk struktur dan pola, setidaknya harus fokus pada 5 komponen yaitu kebijakan, infrastruktur, lingkungan, building code, dan regulasi. Hal lain yang dipilih dari Bibliometric adalah layer pertama yaitu urban computing, proses pengambilan keputusan, dan analisis spasial. Layer kedua berfokus pada stakeholder dan scientific context. Hal-hal inilah yang dapat membuat progress untuk mencapai kota berkelanjutan.

Paparan ketiga disampaikan oleh Ibu Maya Safira (KK PPK – SAPPK ITB) dengan judul materi “The App-etizing Effect: Exploring the Impact of Online Transportation Using Emerging Datasets”. Secara umum, Bu Maya menjelaskan mengenai on-going research nya dimana distrupsi digital yang diperkenalkan oleh MSTP tidak hanya membawa manfaat untuk kehidupan sehari-hari tetapi juga membawa perubahan-perubahan pada bentuk kota dan perilaku perjalanan. Selain itu, Bu Maya dan tim juga mengeskplor dampak dari disrupsi digital pada sektor transportasi, seperti MSTP, yang menjadi penting untuk perencanaan kota seperti halnya aspek kehidupan sehari-hari seperti pemilihan lokasi, pola perjalanan, dan keputusan kegiatan.

Paparan terakhir yaitu dari Safia Moore (ARUP Jakarta) dengan judul ‘Urban Analytics’. Secara umum, Safia menjelaskan mengenai ARUP yang telah mengembangkan tool baru yaitu dengan menanamkan pendekatan informasi data yang dapat membantu perencana dan pemerintah untuk memahami bagaimana lahan digunakan, dengan membawa kekuatan data analytics, machine learning, dan automation to satelite imagery. ARUP juga memetakan kesenjangan antara gender dan performa jaringan transportasi umum.

Acara dilanjutkan dengan diskusi dari penanggap yaitu Bapak Ibnu Syabri, Ph.D. (KK PPK – SAPPK ITB) dengan judul diskusi “General Response on the AL-Based and Big Data Analytics for Urban Planning and Design Seminar”. Pak Ibnu menjelaskan beberapa complex challenges dari pengembangan kota di Indonesia. Dalam akhir paparannya, Beliau juga menambahkan bagaimana penerapan isu dalam menerapkan AI dan big data  di Indonesia. Diskusan kedua yaitu Ibu Zahratu Shabrina, Ph.D. (King’s College London). Beliau menambahkan bagaimana AI dan urban analytics dipandang sebagai opportunity untuk memahami dan memperkaya perencanaan kota, perancangan kota, dan proses pembuatan kebijakan. Ibu Zahra juga memberikan komentarnya kepada masing-masing pemateri. Beliau menekankan pentingnya memahami bagaimana sebuah kota bekerja dan AI dan data analytics yang sebetulnya menyediakan ‘tools’ untuk memahami bagaimana kota tersebut bekerja.

Webinar selanjutnya akan diisi oleh Kelompok Keahlian Sistem dan Permodelan Ekonomi (KK SPE) yang dilaksanakan pada tanggal 21 September 2023. Sampai berjumpa!

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik