Pada hari Kamis, 30 Maret 2023, pukul 09.00-11.00 telah diselenggarakan Webinar SAPPK #1 Sustainable Development in Built Environment dengan tema khusus dari Kelompok Keahlian Sejarah, Teori, dan Kritik Arsitektur (STKA) yakni ‘DINAMIKA PLACEMAKING: dari Konsepsi menuju Realisasi’. Webinar tersebut terdiri dari 2 sesi dimana masing-masing sesi dimulai dengan serangkaian materi paparan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta Webinar. Seperti seri webinar pada tahun 2022, webinar kali ini juga dilakukan dalam format hybrid dengan bertempat di Ruang Seminar Labtek IXA SAPPK ITB. Webinar diikuti oleh kurang lebih 102 peserta, antara lain peserta dari pihak internal dosen SAPPK ITB, mahasiswa S1-S3 dari dalam dan luar ITB, serta stakeholders luar seperti IAP Jawa Barat, Dinas Perhubungan Prov. Jabar, Dinas PUPR Prov. Kalimantan Utara, RLA Studio, Hepta Desain, URBAN+, Dinas CKTRP DKI Jakarta, dan masih banyak lagi.
Webinar dibuka dengan sambutan sekaligus pengenalan KK STKA, Ibu Indah Widiastuti, S.T, M.T, Ph.D. dan dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan SAPPK ITB, Ibu Dr. Sri Maryati, ST., MIP. Adapun paparan dan diskusi kemudian dibuka oleh moderator, yakni Ibu ndah Widiastuti. Terdapat 3 narasumber yang berpartisipasi pada webinar ini. Adapun narasumber pertama yang menyampaikan materinya ialah Bapak Ardzuna Sinaga (Co-Founder | Urban Design Director URBAN+) dengan judul paparan ‘Transforming Space Through Placemaking Process: from Infrastructure to Public Realm’. Poin dari paparan beliau adalah bagaimana integrasi infrastruktur atau elemen fisik dengan banyak tempat yang melalui pendekatan placemaking itu semakin menjadi satu, artinya kita dapat melihat adanya perubahan ruang-ruang yang tadinya sangat berbau infrastruktur menjadi ruang publik atau public realm. Menurut Pak Ardzuna, karakteristik fisik dengan aktivitas sosial-budaya itu bisa menjadi satu menjadi ruang-ruang publik dimana hal ini dapat dilakukan secara praktikal melalui pendekatan placemaking dimulai dari tempat-tempat kecil dan terbatas, sampai kepada integrasi infrastruktur dengan ruang-ruang tersebut.
Materi kedua disampaikan oleh Ibu Widiyani, S.T., M.T., Ph.D. (KK Perancangan Arsitektur). Paparan yang berjudul ‘PLACEMAKING dalam Perencanaan dan Perancangan’. Dalam paparannya, Bu Widiyani menjelaskan konsep placemaking yaitu ketika bentuk, tempat, aktivitas, dan makna bertemu, dia akan membentuk place attachment, sense of belonging, social interaction yang menciptakan sense of place yang menjadi perwujudan dari placemaking. Dari sini, kita perlu melihat bahwa berbagai faktor akan membuat pengguna secara sukarela memelihara tempat agar tempat tersebut nyaman untuk digunakan dan berkelanjutan, pengguna juga memperoleh pengalaman tempat sehingga merasa memiliki dan bangga. Tetapi, disatu sisi lain, mereka juga menemukan otentisitas tempat berdasarkan penggunanya, yang memunculkan kesadaran sehingga membuat personality terhadap tempat.
Selanjutnya, praktik placemaking dalam pendidikan dijelaskan oleh Ibu Dr. Ir. Christina Gantini, M.T. (KK STKA) dengan judul paparan ‘Xplorasi Placemaking melalui Xperimen Sosial’. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa pentingnya Pendidikan Tinggi menerapkan ‘praktik langsung’ khusunya untuk placemaking ini. Adapun poin-poin selanjutnya adalah mengenai apa itu social experiment, komunitas, model SocEx di SAPPK ITB, dan apa pembelajaran yang didapatkan. Lewat SocEx, proses placemaking dapat lebih ekonomis, lebih efisien, dan lebih menyenangkan baik bagi komunitas maupun para stakeholder setempat. SocEx juga menghasilkan perubahan yang terlihat dan terasakan oleh mahasiswa dan komunitas, serta memiliki dampak yang jauh lebih ‘dalam’ pada komunitas. Webinar kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan foto bersama.
Webinar selanjutnya akan diisi oleh Kelompok Keahlian Perancangan Arsitektur (PA) yang dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2023. Sampai berjumpa!
Dokumentasi: