Reformulasi Fungsi Kawasan Gedebage didukung dengan berlangsungnya seri Focus Group Discussion secara virtual yang dibagi menjadi tiga sesi berdasarkan fokus topik, yaitu Optimalisasi Infrastruktur Kawasan Gedebage, Potensi dan Tantangannya pada 12 Agustus 2021, Konsep Pengembangan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Gedebage, Bandung Timur pada 17 Agustus 2021, dan Sinkronisasi dan Kolaborasi Pengembangan Kawasan Gedebage Bandung Timur melalui Operasionalisasi Akses Tol. 149 pada 26 Agustus 2021. Ketiga sesi FGD yang dilaksanakan menjadi bagian integral dalam melihat fungsi Kawasan Gedebage sebagai pusat pertumbuhan primer baru di Kota Bandung yang belakangan menghadapi dinamika pembangunan yang massif, khususnya pembangunan infrastruktur regional, fasilitas kota, dan dinamika tekanan ekonomi wilayah akibat pandemi. Wilayah Gedebage sebagai Pusat Pelayanan Kota (PPK) dalam konstelasi yang lebih luas menjadi konsern karena penting untuk merencanakan dan mengawal pembangunan secara bijak sehingga tercipta multiplier effect terhadap kawasan sekitarnya dan Kota Bandung.
Topik FGD pertama membahas kaitan antara pembangunan infrastruktur di Kawasan Gedebage dalam upaya pemulihan ekonomi Kota Bandung pasca pandemi Covid-19. Peningkatan jumlah penduduk dan konsumsi masyarakat Kota Bandung secara signifikan meningkatkan kebutuhan infrastruktur dan fasilitas kota. Di sisi lain, pandemic Covid-19 telah memukul pertumbuhan ekonomi diera masifnya pembangunan infrastruktur di Kawasan Gedebage, seperti rencana gerbang tol Gedebage. Topik ini juga sangat relevan dengan konsep pengembangan dan perencanaan kota Resilient City (Kota Tangguh) yang bergerak dalam mewujudkan kesiapan sistem dan fungsi kota dari gangguan bencana baik fisik dan non fisik, seperti Covid-19. Konsep Resilient City memiliki tiga bentuk upaya inti, yaitu mitigasi, adaptasi, dan inovasi yang kemudian tiga upaya ini dititik beratkan pada bentuk kolaborasi multipihak dalam menerapkan strategi yang dipilih. Strategi yang telah terumuskan dan diambil diharapkan dapat meningkatkan ketahanan kota dan pemulihan ekonomi. Sehingga terdapat empat pilar pengembangan upaya pemulihan ekonomi paska pandemi dalam bidang pembangunan infrastruktur, yaitu mitigasi, adaptasi, inovasi, dan kolaborasi.
FGD kedua telah fokus pada bagaimana dampak pandemi Covid-19 terhadap kuangan pemerintah daerah dalam implementasi pembangunan infrastruktur yang mengalami penundaan, khususnya aksesibilitas Tol KM. 149 Padaleunyi. Hal ini terjadi akibat refocusing anggaran terhadap penanganan pandemi di Kota Bandung disisi lain PAD Kota Bandung terus merosot pada sector-sektor utama, seperti pariwisata, UMKM, perdagangan jasa, dan industri kreatif. Kawasan Gedebage nantinya direncanakan menggunakan sistem zonasi: zona peningkataan ketahanan pangan, zona pengembangan ekonomi kreatif, zona peningkatan pelayanan Kesehatan, zona pengembangan wisata alam dan rekreasii dan wisata religi. Semua konsep wisata pada zona ini menerapkan konsep pariwisata Indonesia selama masa pandemi yaitu konsep CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) tourism. Walaupun keuangan daerah telah terdampak akibat refocusing anggaran, tetapi beberapa fasilitas strategis yang telah berprogres dan dalam waktu dekat beroperasi tetap membutuhkan aksesibilitas yang baik dalam menjalankan fungsinya. Sehingga dorongan pengembangan aksesibilitas tetap menjadi fokus utama dalam FGD reformulasi fungsi Gedebage dengan harapan dapat memulihkan kondisi perekonomian wilayah pasca pandemi.
Pada FGD seri terakhir lebih banyak membahas dan mengukur dampak dari pengoperasian aksees Tol Gedebage Km. 149 Padaleunyi dan Program Pemulihan Ekonomi Kewilayahan dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan di lingkungan Summarecon sebagai bentuk peran serta dan dukungan pengembang dalam pemulihan ekonomi wilayah pasca Pandemi. FGD dilakukan dengan membagi peserta pada sub-cluster pembahasan yang berkaitan dengan peningkatan ketahanan pangan, pengembangan ekonomi kreatif, peningkatan pelayanan Kesehatan, serta pengembangan pariwisata bai kalam, rekreasi, maupun religi. Pembukaan akses Tol Gedebage KM 149 Padaleunyi diharapkan dapat memberikan manfaat dan dukungan dalam upaya pemulihan ekonomi dan telah didukung berbagai rencana program pengembangan dari Pemerintah Kota Bandung, yaitu Program Ekonomi Berbasis Pengetahuan (knowledge-based economy) yang melibatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan ekonomi kreatif digital dan Program Destinasi Pariwisata Baru yang berkonsep wisata modern berbasis potensi budaya lokal. Program ini diinisiasi melalui KPBU yang dituangkan dalam MoU antara Pemerintah Kota Bandung dengan PT. Mahkota Permata Perdana (PT. MPP).
Gambar Dokumentasi FGD Seri 1
Gambar Dokumentasi FGD Seri 2
Gambar Dokumentasi FGD Sesi 3