Di tengah dinamika kehidupan kampus dan tantangan sosial yang semakin kompleks, mahasiswa sering diharapkan untuk berperan lebih dari sekadar menimba ilmu. Mahasiswa perlu menjadi agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Menjawab panggilan ini, mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) Angkatan 2023 meluncurkan program sosial kemasyarakatan bertajuk MERAKIT.
MERAKIT, terinspirasi dari bahasa Yunani yaitu Meraki yang artinya “Melakukan Sesuatu dengan Jiwa, Kreativitas, dan Cinta”, merupakan program yang dirancang untuk menggabungkan/merakit ide, kreativitas, dan solidaritas dalam setiap kegiatannya. Nama ini dipilih melalui voting oleh mahasiswa SAPPK 2023, menggambarkan semangat kolaboratif dan kecintaan terhadap masyarakat Jatinangor.
Forum Angkatan MERAKIT 2023
Latar Belakang Program MERAKIT
Jatinangor merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang terkenal sebagai kawasan pendidikan dengan beberapa kampus besar, termasuk ITB. Sejak tahun ajaran 2023/2024, ITB Kampus Jatinangor ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan TPB bagi mahasiswa baru, yang mengakibatkan peningkatan jumlah mahasiswa di kawasan tersebut. Peningkatan jumlah mahasiswa ini sudah seharusnya diiringi oleh peran mahasiswa sebagai agent of change dan juga status mereka sebagai masyarakat Jatinangor. Mahasiswa di Jatinangor memiliki tanggung jawab sosial untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan melakukan aksi nyata sebagai wujud kepedulian serta implementasi ilmu yang mereka pelajari.
MERAKIT (@sappk23itb) terdiri dari tiga program utama: TEJA (Terima Kasih Jatinangor), Reinovasi (Renovasi, Inovasi, dan Aspirasi), dan NGAB Finale (Ngakrab Bareng Finale). Program-program ini dirancang untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, meningkatkan kemampuan interpersonal mahasiswa, serta memperkuat hubungan antara kampus dan masyarakat.
—————————————————————————————————————————–
Program TEJA: Ungkapan Rasa Terima Kasih dan Aksi Nyata untuk Jatinangor
Program TEJA (@tejaa.id) dengan Faqih Ahmad Zulfikar sebagai Project Manager dan Gemi Nastiti Deandaru Putri sebagai Vice Project Manager berfokus pada pendekatan emosional kepada masyarakat Jatinangor sebagai bentuk apresiasi dan terima kasih atas penerimaan mereka terhadap mahasiswa ITB. Kegiatan dalam program ini meliputi
- Sosialisasi Tentang Sampah
Terselenggaranya sosialisasi TEJA di SDN Hegarmanah 1 pada 31 Mei 2024, merupakan wujud dari keberlanjutan tujuan TEJA, dengan harapan pengetahuan yang disampaikan dapat terus diestafetkan ke depan. Acara ini terdiri dari penyampaian materi mengenai pengolahan sampah, workshop membuat kerajinan dari bahan daur ulang, pembuatan poster, dan pemberian hadiah untuk meningkatkan semangat peserta. Murid dan guru sangat antusias dengan rangkaian acara TEJA ini.
- Kerja Bakti
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keresahan warga terhadap penumpukan sampah di lahan yang tidak seharusnya menjadi tempat pembuangan. Kurangnya edukasi tentang pengolahan sampah dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan menjadi akar permasalahan ini. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menghentikan kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan masih belum berhasil.
Hadirnya kerja bakti TEJA menjadi upaya pendekatan antara mahasiswa dan warga sekaligus wadah edukasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Elemen masyarakat dan mahasiswa bergotong royong dalam kerja bakti yang dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Janati Park dan Hegarmanah, pada 2 Juni 2024. Masyarakat merasa terbantu dengan kegiatan ini dan senang melihat peran aktif mahasiswa. Lahan yang dibersihkan kemudian ditanami tanaman agar tidak ada lagi tempat bagi oknum yang ingin membuang sampah sembarangan. Kegiatan diakhiri dengan makan bersama yang menambah kedekatan antara mahasiswa dan warga.
- Promosi UMKM
Kegiatan dimulai dengan survei ke UMKM di Jatinangor yang kemudian dipilih sesuai dengan kriteria tertentu. Selanjutnya, dilakukan pendekatan kepada para pedagang sebagai bagian dari tujuan TEJA, yaitu membangun hubungan yang lebih dekat. Promosi dilakukan melalui media sosial seperti Instagram dan TikTok, dengan dukungan publikasi oleh massa TEJA. Semua ini dilakukan sebagai upaya nyata dalam memajukan UMKM di Jatinangor.
—————————————————————————————————————————–
Program Reinovasi: Renovasi, Inovasi, dan Aspirasi untuk Kebaikan Bersama
Program Reinovasi (@reinovasi.sappk) dengan Alicia Noura Widarto sebagai Project Manager dan Nadhia Ghaissan Rabbanii sebagai Vice Project Manager adalah program kerja kolaboratif yang melibatkan mahasiswa dalam merancang, membangun, dan memelihara ruang publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Salah satu proyek utama adalah pembangunan communal space di Perumahan Ikopin Jatinangor yang dilengkapi dengan taman kecil, area hijau, lapangan voli, dan gedung tenis meja. Program ini dimulai sejak 14 Mei 2024 sampai 29 Juni 2024 untuk tahap perencanaan dan pembangunan, serta tanggal 30 Juni 2024 untuk Grand Opening. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Communal space yang telah dibangun melibatkan kolaborasi antara mahasiswa dengan masyarakat sekitar serta mendapatkan dukungan maupun apresiasi dari banyak pihak.
—————————————————————————————————————————–
NGAB Finale: Merayakan Kebersamaan dan Solidaritas
Program NGAB Finale (@sappk23itb) dengan Samudra Naraputra sebagai Project Manager dan Andi Faza Ananta sebagai Vice Project Manager merupakan acara malam keakraban dari rangkaian kegiatan MERAKIT. Program ini dilaksanakan pada 14 – 15 Juni 2024 di Villa Istana Bunga. NGAB Finale bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa SAPPK 2023 melalui berbagai acara interaktif. Acara ini dirancang untuk merayakan kebersamaan yang telah terjalin selama kegiatan MERAKIT dan perjalanan mereka sebagai mahasiswa TPB. Dengan partisipasi yang tinggi, NGAB Finale diharapkan menjadi momen yang berkesan dan memperkuat solidaritas di antara mahasiswa. Dilaksanakannya NGAB Finale ini telah merangkai kenangan baru bagi SAPPK 2023 sebagai kesempatan terakhir dalam memperkuat kekeluargaan, menyalurkan aspirasi selama satu tahun masa TPB, dan menjadi momen perpisahan terindah sebelum memasuki awal yang baru di jurusan nantinya.
—————————————————————————————————————————–
Harapan dan Dampak MERAKIT
Ni Ketut Ayu Ratih Antari. S, General Manager dari MERAKIT, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya sekadar kegiatan sosial, tetapi juga sebagai wadah untuk belajar dan berkontribusi nyata bagi masyarakat. “MERAKIT adalah langkah kami untuk mengimplementasikan ilmu yang kami pelajari di kampus dalam konteks yang nyata, sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat Jatinangor sebelum kami pindah ke Kampus ITB Ganesha maupun Kampus ITB Cirebon, serta meninggalkan kenangan indah bagi Jatinangor,” ucap Ratih.
Dengan semangat kolaborasi dan cinta, MERAKIT diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkontribusi positif bagi masyarakat. Program ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antara kampus ITB dan masyarakat Jatinangor, menciptakan sinergi yang bermanfaat bagi semua pihak. Melalui MERAKIT, mahasiswa SAPPK 2023 menunjukkan bahwa mereka siap menjadi agen perubahan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Program ini diharapkan dapat menginspirasi terciptanya kegiatan-kegiatan positif lainnya di masa depan, menjadikan Jatinangor sebagai tempat yang lebih baik bagi seluruh warganya.
“Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi? Kalau Bukan Sekarang, Kapan Lagi?”
Maka, Ayo Beraksi, Berinovasi, Dan Berkontribusi Bersama!
Salam Hangat,
SAPPK 2023.
Dokumentasi Masing-Masing Program
TEJA
Reinovasi
NGAB Finale