Kuliah umum ini pada intinya menjelaskan arti penting wawasan sejarah dan budaya dalam proses perumusan dan implementasi kebijakan pembangunan. Prof. Gede Raka banyak memberikan contoh untuk menggambarkan beberapa kebijakan pembangunan yang kurang mempertimbangkan dimensi sejarah dan budaya. Modal sosial, misalnya, adalah salah satu modal yang dimiliki banyak daerah di Indonesia yang membuat masyarakat di daerah tersebut berkontribusi besar dalam perumusan dan pelaksanaan pembangunan.

Kebijakan pembangunan, misalnya pembangunan irigasi di Bali, perlu melibatkan budaya setempat, yang memiliki tradisi gotong royong dalam membangun dan mengelola subak. Sistem nilai/norma, aktifitas kelompok, dan tangible products dari sebuah budaya dapat menjadi basis bagi keberhasilan pembangunan.