Enter your keyword

Webinar SAPPK Seri Ke-10 KK SIWK “Pembangunan Infrastruktur Berkeadilan di Indonesia: Praktik, Peluang dan Tantangan”

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Webinar SAPPK 2023 sesi ke-10 hadir dengan topik: Pembangunan Infrastruktur Berkeadilan di Indonesia: Praktik, Peluang, dan Tantangan. Acara berjalan pada hari Kamis, 16 November 2023
pukul 09.00 – 11.00 WIB
secara Hybrid di Ruang Seminar Lt. 2 Labtek IXA SAPPK ITB dan Zoom Meeting.

Narasumber webinar sesi ke-10 ini diantaranya:

  1. Prof. Dr. Sri Maryati (KK SIWK – SAPPK ITB)
  2. Fika Novitasari, M.T. (KK SIWK – SAPPK ITB)
  3. Dr. I Gusti Ayu Andani (KK SIWK – SAPPK ITB)
  4. Ulfah Aliifah Rahmah, M.T. (KK SIWK – SAPPK ITB)

Lalu untuk para penanggap dari para narasumber yaitu:

  1. Dr. Andy A.M. Malik, S.T., M.T. (Dosen PWK Universitas Sam Ratulangi)
  2. Elisabeth V. Wambrauw, S.T., M.T., Ph.D. (Dosen PWK Universitas Cendrawasih)

Moderator: Amiruddin Akbar Fisu, S.T., M.T. (Mahasiswa Doktor Transportasi SAPPK ITB)

Webinar dibuka dengan pembukaan dari MC dilanjutkan dengan dengan moderator yakni Bapak Amiruddin Akbar Fisu, S.T., M.T. (Mahasiswa Doktor Transportasi SAPPK ITB). Webinar dimulai dengan pemaparan materi oleh 4 narasumber, dilanjutkan dengan sesi tanggapan dari 2 penanggap, serta sesi diskusi dan tanya jawab.

Pemateri pertama ialah Ibu Ulfah Aliifah Rahmah, M.T. (KK SIWK) dengan judul paparan ‘Wanita dalam Studi Aksesibilitas Transportasi’. Dalam pemaparannya, Ibu Ulfah menjelaskan tentang sejauh apa aksesilibitas wanita dibahas dalam penelitian transportasi. Pada temuan dan diskusi, didapatkan bahwa wanita memiliki aksesilibitas yang lebih rendah dan keterbatasan dalam mengakses transportasi umum. Kemudian, didapatkan pula kondisi keluarga sangat mempengaruhi aksesibilitas bagi seorang wanita. Efek ini dijelaskan dengan baik melalui konsep time space geography. Pada kahirnya, wanita hanya bisa mengakses wilayah yang cukup dekat dengan rumah karena perannya dalam keluarga. Sebaliknya, pria memiliki akses yang lebih baik terhadap wilayah yang jauh dari rumah. Bu Ulfah juga menjelaskan beberapa research gap dari penelitiannya.

Masuk ke pemarapan kedua oleh Ibu Dr. I Gusti Ayu Andani (KK SIWK) dengan judul paparan ‘Ketimpangan Spasial, Sosial-ekonomi, atau Mobilitas?: Evaluasi Aksesibilitas terhadap Fasilitas Publik dan Pekerjaan’. Dalam penjelasannya, Ibu Andani menerangkan bahwa pola distribusi terhadap pekerjaan dan fasilitas publik mengikuti waktu tempuh oleh setiap moda/jaringan sistem transportasi eksisting. Poin kedua, terdapat ketimpangan antarmoda. Akses dengan angkutan umum adalah yang terendah. Walaupun demikian, ditemukan bahwa jaringan transportasi umum bermanfaat bagi individu dengan pendapatan lebih rendah yang tinggal di daerah padat penduduk. Terakhir, dijelaskan bahwa sepeda motor menjadi moda dominan di daerah dengan kepadatan penduduk rendah.

Pemateri ketiga yaitu Ibu Fika Novitasari, M.T. dengan materi berjudul ‘Equity in Domestic Water Provision in Indonesia: the Government Perceptions and the Potential Role of Community-Based Water Management’. Dengan menggunakan metode analisis dokumen kebijakan (28 dokumen pemerintahan) menggunakan Atlas.ti, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Pusat memiliki strategi tunggal untuk meningkatkan akses air dengan sistem perpipaan yang nantinya cenderung akan menimbulkan ketidakadilan (inequity). Kedua, menempatkan program nasional yang memiliki dampak yang lebih besar terhadap jumlah penduduk akan menimbulkan lebih banyak kesenjangan. Kedepannya, fokus studi akan berfokus pada bagaimana penyediaan air berbasis masyarakat di Indonesia.

Paparan terakhir yaitu oleh Ibu Prof. Dr. Sri Maryati dengan judul materi ‘Benefit Distribution of Development and Management of Agricultural Infrastructure’. Dalam temuannya, Bu Sri menjelaskan bahwa kebermanfaatan yang diterima oleh petani sangat bervariasi. Untuk desa yang sama, posisi benefit yang didapatkan para petani sangat bergantung pada posisi rekannya terhadap jalan. Semakin dekat dengan jalan pertanian, semakin besar manfaat yang diterima. Jika ditelusur dari persepsi masyarakat, mereka merasa hal ini sudah cukup adil. Poin kedua, variabel-variabel fisik dan lingkungan memengaruhi distribusi manfaat. Desa dengan road surface yang konstruksinya hanya batu, manfaatnya terkait time-saving and cost reduction itu lebih kecil.

Webinar dilanjutkan dengan sesi diskusi oleh dua diskusan yaitu Bapak Dr. Andy A.M. Malik, S.T., M.T. (Dosen PWK Universitas Sam Ratulangi) dan Ibu Elisabeth V. Wambrauw, S.T., M.T., Ph.D. (Dosen PWK Universitas Cendrawasih). Baik Bapak Andy dan Ibu Elisabeth, menanggapi pemaparan yang dipaparkan oleh masing-masing pemateri. Webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penutupan.

Webinar selanjutnya akan diisi oleh Kelompok Keahlian Perumahan dan Permukiman (KK PP) yang dilaksanakan pada Desember 2023. Sampai berjumpa!

Documentation:

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik