Pada hari Jumat, 25 April 2025, sebanyak 18 mahasiswa SAPPK dan FSRD beserta satu asisten mata kuliah melakukan kunjungan lapangan (ekskursi) ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini, mahasiswa melihat dan mempelajari penerapan praktik keberlanjutan (sustainability), guna ulang adaptif (adaptive reuse), dan pelestarian (conservation) pada bangunan-bangunan di dalam kompleks kedutaan.
Ekskursi ini dipimpin langsung oleh Prof. Widjaja Martokusumo selaku dosen pengampu mata kuliah pilihan sarjana (AR3112) Arsitektur Guna Ulang Adaptif dan mata kuliah pilihan magister (RK5212) Konservasi Lingkungan Perkotaan, SAPPK ITB.
Gambar 1. Mr. Jason Rebholz menyambut rombongan ITB di area MyAmerica Jakarta. Sumber: Dok. Kedubes AS.
Kunjungan diselenggarakan dalam kurun waktu relatif singkat, yaitu sekitar dua jam, namun tetap memberikan kesan yang mendalam. Rombongan ITB disambut oleh Mr. Jason Rebholz, Public Affairs Officer (Pejabat Urusan Publik) Kedutaan Besar Amerika Serikat. Beliau sebelumnya telah berkunjung ke ITB pada bulan Januari lalu dalam rangka perayaan 17 tahun kerja sama antara Kedutaan Besar Amerika Serikat dan ITB melalui program American Corner.
Setelah sambutan dari Mr. Jason Rebholz, mahasiswa menyimak presentasi mengenai perancangan dan pelaksanaan prinsip keberlanjutan di kompleks kedutaan, yang disampaikan oleh Mr. Bradley D. Davis (Senior Facility Manager). Dalam paparannya, Mr. Davis menjelaskan bahwa Kedutaan Besar Amerika Serikat berkomitmen terhadap visi keberlanjutan yang direalisasikan melalui berbagai aspek bangunan. Mulai dari efisiensi penggunaan energi hingga optimalisasi pengelolaan air. Air limbah dalam kompleks kedutaan didaur ulang sedemikian rupa untuk dimanfaatkan dalam pengairan area taman hijau yang luas. Selain itu, kualitas air dan udara yang bersirkulasi di dalam gedung memenuhi standar kesehatan dan keamanan tertentu. Berkat komitmen ini, kompleks bangunan Kedutaan Besar Amerika Serikat berhasil meraih sertifikasi LEED Gold dari US Green Building Council.
Gambar 2. Rombongan ITB foto bersama Mr. Jason Rebholz di depan Gedung Sjahrir. Sumber: Dok. Kedubes AS.
Setelah sesi presentasi dan diskusi bersama Mr. Bradley D. Davis, rombongan mahasiswa diajak mengunjungi beberapa objek penting, a.l. ‘Gedung Sjahrir, pohon asli yang masih dipertahankan di dalam kompleks kedutaan’ serta fasilitas sistem pengolahan air bersih dan air limbah.
Tujuan pertama, ‘Gedung Sjahrir’ merupakan replika dari bangunan bersejarah yang dulunya menjadi kantor sekaligus kediaman Sutan Sjahrir pada tahun 1945–1947. Saat ini, bangunan tersebut difungsikan sebagai museum yang menampilkan informasi serta artefak yang mendokumentasikan hubungan bilateral Indonesia–Amerika Serikat. Selain menikmati koleksi museum, mahasiswa juga mengamati secara langsung upaya pelestarian bangunan, dengan mencermati elemen-elemen yang masih asli maupun bagian-bagian yang telah direstorasi. Bangunan baru ini dibuat menyerupai gedung asli, dan posisinya juga telah bergeser. Mahasiswa arsitektur dan desain interior turut membuat sketsa bangunan serta elemen-elemen arsitektural untuk kemudian dipresentasikan di kelas.
Gambar 3. Tanya jawab di ruang pengelolahan limbar cair. Sumber: Dok. Kedubes AS
Selanjutnya, rombongan mengunjungi ruangan sistem pengolahan air bersih dan limbah yang tersebar di area kompleks. Pada sistem pengolahan air bersih, mahasiswa mendapat kesempatan untuk memeriksa langsung tingkat kebersihan dan keamanan air dengan mencicipi hasil olahan. Sedangkan di sistem pengolahan air limbah, rombongan menyaksikan serangkaian proses filtrasi, termasuk tahap pemisahan lemak. Air hasil pemisahan akhir ini kemudian digunakan untuk mengairi taman hijau di dalam kompleks kedutaan.
Terima kasih kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat atas kesempatan berharga yang telah diberikan kepada para mahasiswa Arsitektur, Desain Interior dan Rancang Kota ITB. Selain berbagi informasi mengenai fitur dan sistem keberlanjutan bangunan, pihak kedutaan juga memperkenalkan kepada mahasiswa berbagai peluang pendidikan tingkat lanjut di Amerika Serikat serta akses ke eLibraryUSA Database.