Enter your keyword

Dosen SAPPK ITB bersama Tim PPI Melaksanakan FGD Lanjutan Membahas Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim di Kabupaten Subang

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Pada hari Jum’at (10 November 2023), Nurrohman Wijaya, Ph.D., bersama tim penelitian dari Pusat Perubahan Iklim (PPI) ITB, mengadakan kegiatan FGD lanjutan di Hotel Favehotel, Kabupaten Subang, yang sebelumnya pernah dilakukan di Kota Semarang. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari riset yang berjudul Kerangka Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir Utara Pulau Jawa dan bertujuan untuk merumuskan kerangka yang tepat dalam upaya integrasi adaptasi perubahan iklim dalam rencana tata ruang dengan mengambil studi kasus di Kota Semarang dan Kabupaten Subang. Adapun anggota tim riset terdiri dari Prof. Djoko Santoso Abi Suroso, Dr. Putu Oktavia, S.T., M.A., M.E., Muhammad Suhardjono Fitriyanto, M.Si., dan Yonatan Kurniawan, S.PWK.

Kegiatan FGD tersebut dihadiri oleh para peserta FGD yang terdiri dari beberapa perwakilan institusi terkait, seperti Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP4D), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Subang. FGD dibuka oleh Dr. Putu Oktavia, kemudian dilanjutkan sambutan dari perwakilan BP4D. Tujuan dari pelaksanaan FGD di Kabupaten Subang adalah untuk mengumpulkan informasi terkait proses implementasi integrasi adaptasi perubahan iklim dalam perencanaan tata ruang dan permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Pada kegiatan tersebut, Bapak Nurrohman memaparkan mengenai pengantar terkait dengan definisi perubahan iklim dan kaitannya dengan kegiatan adaptasi. Kemudian, beliau menjelaskan kedudukan adaptasi perubahan iklim dalam rencana tata ruang. Pada bagian akhir, beliau memaparkan mengenai usulan suatu kerangka integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana tata ruang.

Hasil diskusi dan tanggapan yang diperoleh dari para peserta, diantaranya isu perubahan iklim sudah menjadi perhatian dalam dokumen perencanaan pembangunan dan tercantum dalam indeks kualitas lingkungan hidup daerah. Namun, kendala yang dihadapi adalah terkait data/informasi spasial penggunaan lahan yang kurang memadai dan perlunya validasi dalam perencanaan, juga kapasitas sumber daya manusia yang terbatas. Padahal, kondisi eksisting di Kabupaten Subang telah terasa dampak perubahan iklim, seperti abrasi, tanah timbul, dan kekeringan ekstrim. Selain itu, perlunya sinkronisasi peraturan-peraturan terkait dan penguatan kelembagaan, baik secara horisontal dan vertikal. Dapat diketahui bahwa ada beberapa desa di pesisir utara Subang yang mengalami genangan banjir akibat kenaikan muka air laut secara rutin, namun hingga saat ini masyarakat desa tetap bertahan dengan melakukan peninggian bangunan rumahnya.

Pada pertemuan tersebut, para peserta cukup antusias memperhatikan paparan serta melakukan diskusi. Kajian riset ini berharap dapat memberikan kontribusi terhadap penguatan proses penyusunan rencana tata ruang dengan memperhatikan isu perubahan iklim, sehingga solusi adaptif secara tata ruang dapat dilakukan dalam upaya menghadapi bahaya bencana dan pengurangan dampak akibat perubahan iklim.

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik