Pada tanggal 19-25 Juni 2024, Nurrohman Wijaya, Ph.D. bersama tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kegiatan survei dan observasi lapangan di Kota Semarang, yang merupakan bagian aktivitas penelitian yang berjudul “Inklusi dan Eksklusi Ketahanan Perubahan Iklim dalam Perencanaan Tata Ruang: Studi Kasus di Kota Semarang”. Riset tersebut merupakan salah satu kegiatan Riset Rumah Program “Keindonesiaan dan Dinamika Kontemporer” Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR IPSH) BRIN 2024. Tim pelaksana kegiatan “field research” tersebut terdiri dari Rospita Odorlina Pilianna Situmorang, Ph.D. (Pusat Riset Kependuudkan OR IPSH BRIN) selaku ketua tim peneliti, serta lima anggota tim, yaitu Nurrohman W., Ph.D. (ITB), Dr. Sabine Luring (Leiden University), Dr. Ricca Anggraeni (Universitas Pancasila), Tria Anggita Hafsari, M.URP. (Pusat Riset Kependuudkan OR IPSH BRIN), dan Parlin Hotmartua Putra Pasaribu, M.Si. (Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keselarasan perencanaan tata ruang yang ada, khususnya pada wilayah yang rentan dan terdampak oleh perubahan iklim, di Kota Semarang dan menyoroti proses pelibatan masyarakat marginal dalam penyusunan kebijakan penataan ruang. Metode pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara, penyebaran kuisoner, dan pengamatan langsung di lapangan. Lokus studi terbagi menjadi tiga daerah, yaitu pesisir, perkotaan, dan perbukitan, dimana masing-masing memiliki karakteristik dampak bencana akibat perubahan iklim yang bervariasi, di antaranya abrasi, kenaikan permukaan air laut, banjir, dan longsor.
Beberapa institusi yang dikunjungi, yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang. Serta, tim melakukan penyebaran kuesioner pada masyarakat terdampak di Kelurahan Genuksari, Tambakrejo, Tanjung Mas, Trimulyo, dan Sukorejo. Selain itu, tim melakukan observasi pada beberapa lokasi pengamatan, di antaranya Tanggul Banjir Kanal Timur, Tanggul Banjir Kanal Barat, dan rumah pompa Kali Sringin.
Kegiatan riset kolaborasi ini diharapkan menjadi ajang untuk membangun dan memperluas jejaring kerjasama dengan pihak lain, serta meningkatkan penguatan kapasitas penelitian, khususnya pada topik studi yang berkaitan dengan resiliensi perkotaan dan pembangunan berkelanjutan.
Dokumentasi: