Enter your keyword

Webinar SAPPK 2023 #7 Sustainable Development in Built Environment: Harnessing Urban and Regional Resilience in the Era of Global Crises

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Oleh : Admin

Pada hari Rabu, 30 Agustus 2023, pukul 13.30-15.30 telah diselenggarakan Webinar SAPPK #7 Sustainable Development in Built Environment dengan tema khusus yakni ‘Harnessing Urban and Regional Resilience in the Era of Global Crises’. Adapun acara ini sekaligus merupakan Joint-Webinar antara SAPPK ITB, Waseda University, serta Tokyo College, The University of Tokyo. Webinar ini dilakukan dalam format hibrid di R. JFP Labtel IXA ITB dan Zoom Meeting. Webinar diikuti oleh kurang lebih 58 peserta, antara lain peserta dari pihak internal dosen SAPPK ITB, mahasiswa S1-S3 dari dalam dan luar ITB, serta stakeholders luar seperti IAP Jawa Barat, IAP Sumsel, Kementerian PUPR, Bappenas, dan masih banyak lagi.

Webinar dibuka dengan sambutan dari Dekan SAPPK ITB, Ibu Prof. Sri Maryati, dan dilanjutkan dengan pembukaan dari moderator yakni Bapak Dr. Fikri Zul Fahmi (SAPPK ITB). Terdapat 3 narasumber dan 1 diskusan yang berpartisipasi pada webinar ini.

Pemateri pertama ialah Ibu Dr. Riela Provi Drianda (Waseda University) dengan judul paparan ‘Harnessing Archaeological Sites for Urban Resilience. Ibu Riela menjelaskan on-going research-nya dengan Situs Arkeologi Jomon sebagai studi kasusnya dimana Jomon merupakan peradaban pertama di Jepang. Beliau menjelaskan bagaimana Situs Arkeologi Jomon menyediakan hutan kota untuk Tokyo dan Chiba. Sebagai hasil awal, Bu Riela dapat menyimpulkan bahwa situs arkeologi kota memiliki peran signifikan dalam membuat kota lebih tangguh, serta menjaga situs arkeologi berhubungan dengan kehidupan modern dapat memberikan manfaat bagi kota dan komunitas baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Hadir secara luring yaitu pemateri kedua yakni Bapak Dr. Nurrohman Wijaya (SAPPK ITB) dengan paparan yang berjudul ‘Assesing Urban Climate Resilience in Indonesia’. Sama seperti Bu Riela, Pak Nurrohman juga menjelaskan on-going research-nya. Berangkat dari kondisi Indonesia yang rentan terhadap berbagai tipe bencana alam yang 95%-nya erat dengan masalah iklim. Dampak dari perubahan iklim ini secara langsung memengaruhi tingkat ketangguhan kota. Sebagai hasil awal, terdapat beberapa poin-poin penting yang salah satunya adalah adanya kebutuhan untuk lebih mengkoneksikan antara model kuantitatif/spasial dengan kebijakan ketahanan iklim.

Pemateri ketiga yang juga hadir secara luring ialah Ibu Dr. Yen Yen Sally Rahayu (Tokyo College, The University of Tokyo) dengan judul materi “Mainstreaming Biodiversity for Nutrition & Health/Wellbeing of Rural People”. Dengan mengambil studio kasus di perdesaan Jawa Barat, Ibu Sally mengeksplor tanaman liar, kurang dimanfaatkan, dan ditelantarkan yang dapat dimakan dengan penilaian Ethnobotanical, penggunaan tren, dan potensi untuk meningkatkan nutrisi dan kesehatan/kesejahteraan masyarakat. Hasil 1 menyoroti bagaimana rentang keberagaman dari sumber protein berbasis tanaman. Adapun hasil 2 dan 3 dapat selengkapnya dilihat melalui YouTube SAPPK ITB.

Acara dilanjutkan dengan diskusi dari penanggap yaitu Ibu Dr. Megumi Kagawa (Waseda University). Beliau menjelaskan bagaimana pentingnya topik-topik yang telah dijelaskan untuk saat ini, lalu dilanjutkan dengan menanggapi masing-masing topik satu-per-satu. Webinar dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penutupan. Webinar selanjutnya akan diisi oleh Kelompok Keahlian Sistem dan Permodelan Ekonomi (KK SPE) yang dilaksanakan pada tanggal 21 September 2023. Sampai berjumpa!

Berikut dokumentasinya:

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik