Lecture 3:

Prof. Hannah Lewi and Dr. Stuart King

Rethinking Modern Architecture History: Pedagogy, Protection and Publication in Australia

Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan- Institut Teknologi Bandung (SAPPK-ITB) bersama Faculty of Architecture, Building and Planning- The University of Melbourne (ABP-UoM) menyelenggarakan Guest Lecture Series yang saat ini telah masuk pada sesi kuliah ketiga. Kuliah kali ini menghadirkan Prof. Hannah Lewi and Dr. Stuart King dengan mengambil judul ”Rethinking Modern Architecture History: Pedagogy, Protection and Publication in Australia”. Kuliah diselenggarakan pada Selasa, 26 Oktober 2021 pukul 08.00 – 11.00 WIB yang dihadiri bukan saja oleh mahasiswa, namun juga para dosen sejarah arsitektur, baik dari ITB dan luar ITB, dan juga pemerhati sejarah arsitektur di Indonesia.

Kuliah terdiri atas dua sesi presentasi pembicara, dengan dimoderatori oleh Indah Widiastuti, Ph.D. Sesi kuliah diawali dengan presentasi Prof. Hannah Lewi mengenai pentingnya melestarikan bangunan bersejarah (heritage building). Hannah membahas usaha-usaha pelestarian dan pendokumentasian bangunan bersejarah yang telah dilakukan di Australia, termasuk kendala-kendala yang dihadapi saat ia mendokumentasikan bangunan bersejarah di Australia melalui buku yang ia tulis. Kuliah lalu dilanjutkan dengan paparan Dr. Stuart King yang menjelaskan pentingnya melakukan inovasi pembelajaran sejarah arsitektur yang mengikuti perkembangan digital saat ini. Stuart menceritakan tantangan yang ia hadapi dalam mengajarkan sejarah arsitektur, sehingga ia menekankan pentingnya membuat pembelajaran ini menarik bagi mahasiswa dan generasi muda, dan membuat mereka peduli terhadap keberadaan bangunan bersejarah. Kuliah yang dihadiri 90 peserta ini kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Topik kuliah ini dipilih sebagai usaha menekankan kembali pentingnya memahami sejarah arsitektur dan menjaga bangunan warisan sejarah. Dalam tekanan perkembangan tren arsitektur dan perkotaan saat ini, keberadaan bangunan bersejarah perlu dilestarikan dengan diadaptasikan menyesuaikan perkembangan jaman. Merupakan peran generasi muda untuk memastikan bangunan bersejarah tetap berdiri dan terjaga, untuk pembelajaran di masa mendatang.