Institut Teknologi Bandung memperingati hari ulang tahun berdirinya ke-61, dilaksanakan pada hari Senin [2/3/2020] menyelenggarkan Sidang Terbuka dengan acara Dies Natalis ke-61 Institut Teknologi Bandung dan
[1] Penganugerahan Doktor Kehormatan kepada : Prof. Ben L. Feringa – Nobel Prize in Chemistry (2016),
[2] Penganugerahan Profesor Kehormatan kepada :
- Prof. Julie Willis [The University of Melbourne]
- Prof. Ben L. Feringa [University of Groningen]
- Prof. Johan Woltjer [University of Westminster]
dilaksanakan di Sasana Budaya Ganesa ITB, Jalan Tamansari 73 Bandung. Acara ini dihadiri oleh seluruh pimpinan ITB, para Guru Besar ITB, mahasiswa, alumni, serta undangan lain.
Ketua Majelis Wali Amanat ITB, Ir. Yani Panigoro, MM. dalam sambutannya menyampaikan : “merujuk pada peresmian ITB oleh Presiden Soekarno tanggal 2 Maret 1959 maka hari ini [2/3/2020] adalah Dies Natalis ITB ke-61”, beliau mengharapkan ITB menjadi fondasi kokoh untuk berkontribusi terhadap tanah air. Melalui prinsip ‘Kampus Merdeka’, sebagaimana diamanatkan oleh Kemendikud akan mendorong ITB sebagai a happy campus, tempat belajar dan berkarya untuk semua golongan sehingga dapat mencapai prestasi mahasiswa dan pengajarnya yang mengglobal.
![](http://multisite.itb.ac.id/sappk/wp-content/uploads/sites/60/2020/03/DSC_8175.jpg)
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D, sampaikan sambutan pada acara Dies Natali ke-61 ITB tahun 2020
Ketua Senat Akademik ITB, Prof. Hermawan K. Dipojono, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa ITB dalam usianya yang ke-61 telah merasakan manfaat hasil kerja keras karya para pimpinan ITB serta civitas academica terdahulu sehingga ITB telah memperoleh status terhormat di Indonesia. Secara khusus Rekor ITB menyampaikan terima kasih kepada Prof. Kadarsah Suryadi beserta jajarannya yang telah mewariskan baseline yang membanggakan dan amat tinggi kepada pimpinan ITB saat ini. Capaian tersebut menjadi kewajiban pimpinan ITB sekarang tidak saja memeliharanya tetapi juga meningkatkannya melalui berbagai perbaikan berkelanjutan.
Dies Natalis ke-61 ITB tahun 2020 berada di era vuca [volatility, uncertainty, complexity, ambiguity], disruptive, kombinasi teknologi digital dan kecerdasan buatan, kelimpahan pengetahuan, society 5.0 dan keharusan mengikuti agenda abad 21 [SDGs: The Sustainable Development Goals]. Semua tantangan tersebut tidak bisa diabaikan ITB, ITB harus memastikan diri bahwa lulusannya mempunyai bekal pengetahuan, keterampilan, kreativitas, fleksibilitas serta mengenal potensi unik dirinya sehingga kehadiran dan kotribusinya tidak dapat digantikan oleh robot-robot cerdas.
Untuk mengantisipasi perubahan global, ITB telah menetapkan arah pengembangan 2020-2025 dengan kata kunci Globally Respected and Locally Relevant. Permasalahan Indonesia, sebagian daripadanya merupakan permasalahan berkelas dunia, harus dihadapi untuk diselesaikan dan dicari jawabannya, memilah, memilih, dan merumuskan masalah-masalah itu dan kemudian memecahkannya dengan penyelesaian yang memperoleh pengakuan mitra bestari kelas dunia sungguh merupakan tantangan bagi ITB.