Enter your keyword

Laporan Pengabdian Masyarakat ITB

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Oleh : Admin

Ketua Tim Shelter    
Dr.-Ing. Andry Widyowijatnoko    
     
Anggota Relawan   Tim Mahasiswa
Imam Prasetyo, S.t., M.Ars. (Alumni Magister AR ITB)    M. Arya Wicaksono
Ir. Rahmat Kosasih    Abdul Azis
Bobby Andriayanto Fajar    M. Farhan Darsa
Manggala Idul   M. Isa Tsaqif
 Moh. Alwiyansyah A.    
 Aldi Prima Putra    
 Muhammad Fadil    

 

 

LPPM ITB melalui Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat Denny Willy, Ph.D menugaskan Dr.-Ing. Andry Widyowijatnoko untuk membantu korban gempa Sulawesi Barat. Dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19, atas arahan Dr.-Ing. Andry Widyowijatnoko, tim dibentuk dengan memberdayakan relawan dari Palu yang telah terlatih dalam pembuatan shelter setelah gempa Palu tahun 2018 lalu. Pertimbangan lain ialah kemudahan akses dan mobilisasi bahan bangunan yang relatif lebih cepat dan murah. Tim shelter telah berada di lapangan di hari ke tujuh setelah gempa.

Sementara itu tim dari ITB berangkat dari Bandung beranggotakan Dr. Muhammad Ihsan D.R.S.A.S. S.Sn.,M.Sn., dan Eljihadi Alfin tanggal 21 Januari 2021. Tugas utama dari tim ITB adalah membawa alat penjernih air dan menjadi tim Trauma Healing. Selain itu tim ini juga diminta mengkoordinasikan kerja tim shelter dari Palu dengan bantuan dari berbagai pihak lain. Dalam kerja penanganan bencana ini, ITB bekerjasama dengan Rumah Amal Salman, Unair, Unhas, BSMI, DT Peduli, ICCN dan BNPB serta beberapa lembaga lain. Tim Shelter membangun 2 unit shelter. Shelter pertama di Stadion Manakarra, Mamuju untuk dipakai sebagai tempat trauma healing bagi pengungsi. Dalam jangka panjang, shelter ini akan dipakai sebagai posko bagi BSMI. Setelah selesai pembangunan shelter di Mamuju pada tanggal 24 Januari 2021, tim berangkat ke Tappalang untuk pembangunan shelter kedua.

Pada tanggal 28 Januari 2021, LPPM ITB memberangkatkan lagi tim kedua untuk menggantikan tim pertama yang sudah pulang kembali ke Bandung. Tim kedua ini juga menyertakan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan. Mahasiswa membantu membangun shetlter keluarga dengan material sederhana serta membantu tim lain yang berada di lapangan. Hingga saat ini, tim mahasiswa masih berada di lapangan membantu pembangunan shelter tunnel ke 4, dan shelter keluarga ke 4, pengumpulan data dan program trauma healing. Tim mahasiswa didampingi 2 dosen dari FSRD dan akan kembali ke Bandung tanggal 7 Februari 2021. Program RAS akan terus berlanjut karena pendanaan yang lebih baik yang akan dibantu oleh tim ini.

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik