Pada Kamis, 6 Januari 2021, pukul 09.00-11.30 telah diselenggarakan Webinar SAPPK#9 Sustainable Development in Built Environment dengan tema khusus dari Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan (KKTB) yakni ‘Inovasi Material dan Digital dalam Desain Berkelanjutan’. Webinar tersebut terdiri dari serangkaian materi paparan yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Webinar diikuti oleh sekitar 100 peserta, antara lain peserta dari pihak internal dosen SAPPK ITB, mahasiswa, dan juga pihak luar, yakni dari stakeholder perwakilan dari pemerintah.
Webinar dibuka MC pukul 09.15 oieh Muhammad Barkah, S.Ars. dilanjutkan dengan sambutan webinar disampaikan oleh Ibu Dekan SAPPK, Ibu Dr. Sri Maryati. Selanjutnya pengenalan Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan oleh Prof. Dr. Ir. Sugeng Triyadi, S.T., M.T. Adapun Sesi materi dibuka oleh Moderator, yakni Bapak Dibya Kusyala, S.T., M.T. Paparan pertama berjudul ‘Evaluasi Desain Berbasis Affordance dengan BIM dan Virtual Reality’ yang disampaikan oleh Bapak Fauzan Alfi Agirachman, S.T., M.T. Berdasarkan paparan beliau, dapat diketahui bahwa teknologi BIM dan Virtual Reality memiliki potensi untuk digunakan dalam proses evaluasi desain arsitektur, khususnya dalam konteks pendidikan arsitektur, menggunakan pendekatan berbasis affordances. Lebih lanjut, dengan menggunakan data BIM yang divisualisasikan menggunakan VR, mahasiswa dapat mengidentifikasi komponen desain manakah yang harus ditangani berdasarkan affordance positif dan negatif yang dipersepsikan di dalam VR. Semakin kaya informasi yang disediakan dari data BIM kepada lingkungan VR yang divisualisaskan, maka semakin mudah affordance dari komponen desain untuk dipersepsikan dan diidentifikasi saat evaluasi desain dilakukan.
Materi kedua adalah ‘Perkembangan dan Kebutuhan BIM pada Dunia Praktik Arsitektur di Indonesia’ oleh Bapak M. Kharis Alfi, S.T. Beliau menjelaskan berbagai proyek yang dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan BIM. Berdasarkan paparan beliau, dapat diketahui berbagai penggunaan BIM, tidak hanya pada building design, namun juga dapat digunakan untuk persiapan perencanaan pembangunan.
Materi ketiga disampaikan oleh Bapak Rakhmat Fitranto Aditra, S.T., M.T dengan judul paparan ‘Desain Multiobjektif Fasad Adaptif Soft Pneumatic’. Fasad Adaptif soft pneumatic adalah salah satu jenis fasad adaptif dengan potensi untuk dikembangkan. Dalam riset ini, satu jenis fasad adaptif soft pneumatic dikembangkan dengan potensi tekanan aktuasi yang rendah. Fasad adaptif soft pneumatic ini membutuhkan pertimbangan multiobjektif dalam mendesain. Dengan menggunakan computational tools yang tepat, desain yang lebih optimal dan kuantitatif dapat tercapai dengan lebih mudah.
Materi keempat disampaikan oleh Bapak Suhendri, S.T., M.Sc. dengan judul ‘Pemanfaatan Strategi Passive Radiactive Cooling pada Bangunan’. Beliau menjelaskan terkait riset yang beliau laksanakan terkait radiactive cooling. Berdasarkan paparan beliau, dapat diketahui bahwa teknologi radiactive cooling dapat digunakan untuk peningkatan performa ventilasi alami pada bangunan.
Selanjutnya materi terakhir disampaikan oleh Bapak Dr. Eng. Mochammad Donny Koerniawan, S.T., M.T. dengan judul Pendekatan Transformative (Parametrik dan AI) dalam penelitian Arsitektur dan Kota. Penelitian transformatif seringkali tidak sesuai dengan model atau teori yang sudah ada dan mungkin awalnya tidak terduga atau sulit untuk ditafsirkan; sifat dan kegunaannya yang transformatif mungkin tidak akan dikenali sampai bertahun-tahun kemudian. Ciri-ciri penelitian transformatif adalah:
- Metode yang tidak konvensional,
- Mengarah ke wawasan tak terduga yang memungkinkan teknik atau metodologi baru, atau
- Mendefinisikan ulang batas-batas sains, teknik, atau pendidikan.
Penelitian transformatif sering kali dihasilkan dari pendekatan baru atau metodologi baru. Dengan demikian, beberapa (tetapi tidak semua) penelitian transformatif akan dipandang berisiko. Pendekatan penelitian interdisipliner sering menghasilkan penelitian transformatif, tetapi tidak semua penelitian interdisipliner bersifat transformatif dan tidak semua penelitian transformatif bersifat interdisipliner. Meskipun tidak ada formula pasti yang menghasilkan penelitian transformatif, semua orang tampaknya setuju bahwa “Anda mengetahuinya ketika Anda melihatnya.”
Secara keseluruhan dari materi yang disampaikan oleh pembicara dan sesi tanya jawab, dapat diketahui bahwa sektor arsitektur dan pengembangan bangunan masih memiliki banyak ruang untuk dikembangkan, khususnya di aspek digitalization. Salah satu tool yang dapat digunakan untuk mendukung proses tersebut adalah dengan menggunakan BIM. Lebih lanjut, selain digital, terdapat inovasi material yang berpotensi untuk dikembangkan, yakni desain multiobjektif fasad adaptif soft pneumatic’, pemanfaatan strategi passive radiactive cooling pada bangunan, dan pendekatan transformatif dalam penelitian di bidang arsitektur dan perencanaan kota.
Author: Aida Ulfa Faza
Editor: Muhammad Barkah
Documentation:
Live Youtube: