Enter your keyword

Webinar SAPPK#4 Sustainable Development in Built Environment: Peran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Pengembangan Wilayah

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Oleh : Admin

Pada Kamis, 21 Oktober 2021, pukul 09.00-11.15 telah diselenggarakan Webinar SAPPK#4 Sustainable Development in Built Environment dengan tema khusus dari Kelompok Keahlian Perenacanaan Wilayah dan Perdesaan, yakni ‘Peran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Pengembangan Wilayah’. Webinar tersebut terdiri dari serangkaian materi paparan yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Webinar diikuti oleh sekitar 150 peserta, antara lain peserta dari pihak internal dosen SAPPK ITB, mahasiswa, dan juga pihak luar, yakni dari stakeholder perwakilan dari pemerintah.

Sambutan webinar disampaikan oleh Ibu Dekan SAPPK, Ibu Dr. Sri Maryati, S.T., MIP. Adapun paparan dan diskusi kemudian dibuka oleh moderator, yakni Bapak Prof. Dr. Delik Hudalah. Paparan pertama berjudul Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pasca Pandemi Covid-19 yang disampaikan oleh Deputi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Ir. Rizki Handayani Mustafa, MBTM. Beliau menjelaskan program kerja, target-target, dan kebijakan yang telah dibuat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk meningkatkan perekonomian dari pariwisata. Selanjutnya materi dengan judul Tata Kelola Kawasan Konservasi Perairan untuk Pengembangan Wilayah Berkelanjutan disampaikan oleh Bapak Wilmar Salim, S.T., M. Reg.Dev, Ph.D. Beliau menjelaskan tata kelola Kawasan perairan pada studi kasus di TNP Laut Sau, TNL Laut Karimun Jawa, dan TWP Nusa Penida. Materi selanjutnya disampaikan oleh Ibu Arini Murwindarti, S.Si., M.Sc. dengan judul Naturbanization: Pariwisata dan Perkembangan Wilayah di Sekitar Taman Nasional. Wilayah studi yang beliau bahas adalah Taman Nasional Gunung Ciremai. Paparan selanjutnya adalah paparan dari Bapak Adiwan Fahlan Aritenang S.T., M.GIT., Ph.D dengan judul Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Tourism Sharing Economy: Pemilihan Properti Airbnb Pasca Pandemi di Kota Bandung. Adapun paparan terakhir adalah Pengembangan Inovasi Desa Wisata (Studi Kasus: Desa Mekarwangi, Bandung Selatana) oleh Prof. Dr. Arief Rosyidie.

Berdasarkan keseluruhan paparan dan sesi tanya jawab, dapat diketahui bahwa pengembangan pariwisata memiliki lingkup dan karakteristik yang beragam. Pengembangan pariwisata juga erat kaitannya dengan ‘manusia’ sehingga dalam proses pengembangan pariwisata, perlu dikaji juga bagaimana persepsi masyarakat, preferensi pariwisata, dan bentuk pariwisata apa yang sesuai untuk dikembangkan dengan karakteristik masyarakat di sekitar lokasi tersebut. Selain itu, teknologi juga memiliki peranan penting untuk menjadi booster dalam pengembangan pariwisata. Konservasi lingkungan juga menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Pengembangan pariwisata harus mempertimbangkan bagaimana dampak aktivitas pariwisata tersebut terhadap lingkungan alam dan ekosistem di lokasi tersebut.

Berikut Dokumentasinya:

Link Live Streaming: https://www.youtube.com/watch?v=kbmy4egkpMI

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik