Enter your keyword

WEBINAR SAPPK 2025 – SERI #1: “OPTIMALISASI SUMBER DAYA UNTUK KEBERLANJUTAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI SIRKULAR”

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Oleh : Admin

Konsep ekonomi sirkular tidak hanya diterapkan untuk mengurangi dampak negatif lingkungan dari aktivitas ekonomi tetapi juga memiliki berbagai nilai positif lainnya, seperti mengurangi biaya operasional, memberikan tambahan pemasukan baru, dan memberikan nilai tambah terhadap produk. Beberapa hasil penelitian dari Kelompok Keahlian (KK) Sistem dan Permodelan Ekonomi (SPE) di SAPPK ITB dipaparkan dalam kegiatan Webinar SAPPK 2025 – Seri #1 yang berjudul “Optimalisasi Sumber Daya untuk Keberlanjutan dan Pengembangan Ekonomi Sirkular” dan dilaksanakan pada Kamis, 20 Maret 2025 secara hybrid di Ruang Seminar Lt.2 Labtek IXA dan Zoom Meeting pukul 13.00 – 15.00 WIB.

Kegiatan Webinar ini diisi oleh empat narasumber. Pertama, Prof. Dr. Eng. Pradono, S.E., M.Ec.Dev. memaparkan tentang penelitian penciptaan nilai tambah melalui kehadiran Knowledge Center dengan studi kasus di Kelurahan Kakaskasen Dua, Kota Tomohon. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan Multi-Level Perspective untuk mengidentifikasi potensi peningkatan nilai tambah, keterhubungannya dengan kegiatan lainnya, dikonstruksikan prioritas pengembangannya, dan regulasi yang menjamin keberlanjutan dalam kegiatan ekonomi kawasan Kota Tomohon.

Kedua, Dr. Ir. Kartib Bayu, M.Si. memaparkan tentang implementasi ekonomi sirkular dalam usaha budidaya hidroponik di perkotaan. Dari penerapan tersebut didapat nilai positif seperti efisiensi ruang, produksi tinggi, pengendalian hama penyakit, penggunaan air minimal, dan menghasilkan produk turunan bernilai tambah dari hasil pengolahan limbah tanaman.

Ketiga, Dr. Ir. Siti Herni Rochana, M.Si. memaparkan penelitiannya terhadap penerapan 5R pada usaha kuliner dalam mendukung ekonomi sirkular di kawasan wisata Lembang, Bandung Barat. Penelitian tersebut mengukur hubungan skala produksi dan luas lahan dengan tahapan 5R. Didapatkan korelasi recycle dengan luas lahan dan dengan interaksi antara luas lahan dan skala produksi, sehingga didapati poin tentang pencapaian Zero Food Waste berkorelasi dengan luas lahan dan juga dengan interaksi antara luas lahan dan skala produksi.

Selain ketiga narasumber di atas, hadir pula Bapak M. Ramdhan Kurniawan selaku pegiat maggot sebagai narasumber terakhir yang membagikan pengalamannya dalam mengolah sampah makanan untuk budidaya maggot.  Kegiatan pengolahan limbah makanan ini dilakukan di RM Asep Strawberry, tepatnya di lima restauran dengan total limbah makanan 200kg per hari. Bapak Ramdhan membuat program Astro Peduli Lingkungan dan memberikan edukasi kepada pekerja di RM Asep Strawberry untuk melakukan pemilahan sampah sejak dari dapur. Sampah yang sudah dipilah kemudian dicacah dan difermentasi. Kemudian, hasilnya diberikan ke maggot sebagai pakan. Pengolahan limbah tersebut dilakukan di samping restoran dan berhasil untuk tidak menimbulkan bau yang dapat mengganggu konsumen RM Asep Strawberry.

Dari kegiatan pengolahan limbah dan budidaya maggot tersebut dapat dipanen fresh maggot yang dapat dijadikan pakan untuk ikan hias maupun hewan ternak. Fresh maggot tersebut bisa dikeringkan atau diolah lagi menjadi produk turunan seperti pupuk, minyak maggot, dan maggot kering yang memiliki nilai tambah ekonomi. Kegiatan ekonomi sirkular yang dilakukan Bapak Ramdhan menarik untuk dikaji lebih lanjut dampaknya secara ekonomi maupun lingkungan.

Documentation:

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik