Pada tanggal 25 – 26 Juni, 15 mahasiswa jalur internasional dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) melaksanakan kunjungan ke Hiroshima University, didampingi oleh Dr. Bagas Dwipantara Putra dan Dr.Eng. Maya Safira.
Pada tanggal 25 Juni, para mahasiswa mengunjungi Hiroshima City dan Miyajima Island untuk mempelajari sejarah pengeboman kota Hiroshima pada masa Perang Dunia Kedua serta proses kebangkitan kota tersebut. Di Hiroshima, mereka mengunjungi Hiroshima Atomic Bomb Dome dan Peace Park, yang menjadi saksi bisu tragedi pengeboman atom. Hiroshima Atomic Bomb Dome, yang dahulunya merupakan bangunan pemerintahan, masih berdiri meskipun mengalami kerusakan parah akibat bom atom. Kini, bangunan tersebut menjadi simbol perdamaian dan pengingat akan kengerian perang. Peace Park, yang terletak di dekat Dome, menawarkan ruang hijau yang tenang dan memorial untuk para korban, mengajarkan pentingnya perdamaian dunia.
Setelah itu, para mahasiswa melanjutkan perjalanan ke Miyajima Island, sebuah pulau yang dikenal dengan keindahan alam khas Jepang. Miyajima terkenal dengan gerbang torii besar yang tampak seperti mengambang di laut saat air pasang. Selain itu, pulau ini juga memiliki kuil-kuil indah dan pemandangan alam yang menakjubkan, seperti Gunung Misen. Kunjungan ke pulau ini memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menikmati keindahan alam serta memahami kekayaan budaya Jepang.
Pada tanggal 26 Juni, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke kampus Hiroshima University. Bersama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Hiroshima, para mahasiswa berkeliling kampus untuk mengenal lebih dekat lingkungan belajar dan fasilitas yang tersedia. Pada siang hari, mereka bertemu dengan pihak Fakultas International Development and Cooperation (IDEC). Di sana, mereka menerima penjelasan mengenai Hiroshima University dan sejarah perencanaan kota di Jepang dari Prof. Chikaraishi Makoto dan Prof. Fujiwara Akimasa. Penjelasan ini memberikan wawasan mendalam mengenai bagaimana perencanaan kota dilakukan di Jepang serta peran penting universitas dalam pengembangan tersebut.
Setelah itu, para mahasiswa mengikuti International Joint Seminar dengan tema “Smart City dan Karbon Netral”. Pada seminar ini, Dr.Eng. Maya Safira menjadi salah satu pembicara undangan, membagikan ilmu dan pengalamannya mengenai topik tersebut. Seminar ini membuka wawasan para mahasiswa tentang perkembangan terbaru dalam teknologi kota pintar dan upaya menuju karbon netral.
Kunjungan ini memberikan banyak manfaat bagi para mahasiswa dalam memperluas wawasan akademis dan pengalaman budaya mereka. Semoga kerjasama antara universitas dapat terus terjaga dan berkembang di masa mendatang.
Documentation: