Pada tanggal 21 Oktober – 29 November 2024, Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) SAPPK ITB bekerjasama dengan Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Bappenas telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Fungsional Perencana (PFP) Ahli Pertama bagi para aparatur sipil negara perencana ahli pertama pada tingkat pemerintah pusat dan daerah. Ada sebanyak 25 peserta yang berpartisipasi dari berbagai institusi, di antaranya Kementerian PAN/RB, Badan Informasi Geospasial, Bappeda, Bapperida, Bappelitbangda, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Mereka berasal dari berbagai daerah, di antaranya Kota Mojokerto, Kota Yogyakarta, Kota Parepare, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Mempawah, Provinsi Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan PFP Ahli Pertama yang dilaksanakan oleh MPWK ITB ini menggunakan kurikulum baru berdasarkan surat edaran Menteri PPN/Bappenas Nomor 6/2024 tentang pedoman penyelenggaraan PFP Ahli Pertama. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi teknis dalam perencanaan pembangunan, baik pada aspek ekonomi, spasial, dan sosial. Desain PFP ini, secara umum terdiri dari pelatihan daring (44 sesi/88 JP), aktualisasi pembelajaran (24 sesi/48 JP), dan pelatihan luring (71,5 sesi/143 JP). Nurrohman Wijaya, Ph.D., selaku ketua tim pengembangan kerjasama pendidikan non-gelar PWK ITB membantu pelaksanaan PFP tersebut bersama dosen SAPPK lainnya selaku narasumber, yang dibantu oleh para asisten, yaitu Diaz Ekaputa, M.PWK., Fardiah Qonita Ummi Naila, M.PWK., dan Farras Rayhan, M.PWK., serta dibantu oleh tenaga pendukung, yaitu Jeane Rantung, S.E. dan Dra. Elyaningsih.
Setelah melaksanakan pembelajaran secara daring pada minggu ke-1 hingga ke-3, para peserta melanjutkan kegiatan aktualisasi pembelajaran pada minggu ke-3 dengan melakukan praktik/kunjungan lapangan di instansi/unit kerja masing-masing peserta. Kemudian, pada minggu ke-4 hingga minggu ke-6, peserta melakukan pembelajaran secara luring di program studi MPWK ITB, khususnya di Ruang Laboratorium Komputasi dan Analisis Spatial (LabSCAN), lantai 5, Gedung Soegijanto Sugijoko, Labtek IX-A, ITB, Kota Bandung. Pada pelatihan secara luring ini, peserta memperoleh materi tentang perumusan isu, praktik komunikasi, analisis studi kasus faktual, pembimbingan penulisan, dan pemaparan evaluasi pembelajaran. Metode pembelajaran yang dilakukan oleh para narasumber berupa ceramah, tanya jawab/diskusi, mini-studio berupa tugas kelompok, dan presentasi kelompok terkait studi kasus yang ada. Selain itu, para peserta berkesempatan melakukan ekskursi atau site visit berupa kunjungan institusi ke Bapperida dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung, serta melakukan observasi lapangan ke objek wisata alam. Para peserta mendapatkan informasi terkait peluang dan tantangan proses penyusunan dokumen perencanaan spasial dan perencanaan pembangunan daerah yang bisa dijadikan pembelajaran. Sesi penutupan dilakukan pada hari Jumat, 29 November 2024.
Para peserta sangat antusias menyimak materi yang diberikan oleh narasumber dan aktif berdiskusi. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam upaya peningkatan kapasitas para aparatur sipil negara perencana ahli pertama mengenai kompetensi teknis perencanaan pembangunan sesuai kaidah dan prosedur yang berlaku. Selain itu, bagi prodi PWK, hasil diskusi dari para peserta dapat digunakan sebagai informasi tambahan dan pengayaan studi kasus pada mata kuliah terkait.
Documentation: