Dibawah kerangka kerjasama antara ITB, University Pittsburgh, National Science Foundation, dan dukungan dana dari USAID, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK-ITB) dibawah Principal Investigator (PI) Dr. Harkunti P. Rahayu mendapat grant PEER Science (Partnerships for Enhanced Engagement in Research) dengan judul penelitian “Integrated Local Emergency Operation & Response Policy Improvement and Capacity Building for Advance-Early Warning System in The Face of Near-Field Tsunami Risk”. Penelitian berlangsung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 dengan mengambil lokasi studi di empat kota/kabupaten di Propinsi Sumatera Barat yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman dan Kota Padang. Tujuan dari penelitian adalah untuk memberikan rekomendasi mengenai kebijakan yang komprehensif pada saat tanggap darurat serta meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat yang berisiko dalam pemanfaatan sistem peringatan dini tsunami lokal di lokasi studi. Berbagai pendekatan dan metode analisis dilakukan dalam penelitian ini antara lain yaitu : Logic Model, Social Network Analysis, Kebijakan Publik dan Manajemen Bencana.
Untuk meningkatkan kapasitas penelitian mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan para mahasiwa Magister MPWK dalam melakukan Studio Perencanaan Manajemen Bencana dengan lokasi studio di Kabupaten Agam pada tahun 2015 dan Kota Padang pada tahun 2016. Tidak hanya itu, pada tahun 2016, penelitian ini bersinergi dengan kegiatan internasional IO Wave ’16 Exercise (Indian Ocean Exercise) yang dilaksanakan di beberapa kota di dunia dan Indonesia dimana Kota Padang menjadi salah satu kota terpilih. Di tingkat internasional, inisiator kegiatan IO Wave ’16 Exercise adalah ICG/IOTWMS (Intergovernmental Coordination Group on Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation Group) dimana PI Dr. Harkunti P. Rahayu menjadi Ketua/Chair dari Working Group 1 ICG/IOTWS. Di tingkat nasional, penanggung jawab IO Wave ’16 Exercise adalah BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) serta melibatkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah di tingkat local.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan IO Wave ’16 Exercise di Kota Padang, ITB diberikan kepercayaan oleh BMKG dan BNPB untuk melakukan uji coba hasil penelitian PEER yang sudah dihasilkan di Kota Padang yaitu berupa penyempurnaan SOP Sistem Peringatan Dini dan Tanggap Darurat Tsunami Kota Padang dengan mengintegrasi elemen masyarakat Kota Padang yang dalam penelitian teridentifikasi memiliki semangat dan kemampuan untuk membantu penyebaran sistem peringatan dini tsunami sampai ke seluruh lapisan masyarakat. SOP ini sudah divalidasi dan diujicobakan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Table Top Exercise (TTX) yang dilaksanakan di Kota Padang pada tanggal 1-2 September 2016 dimana kegiatan dibuka secara langsung oleh Walikota Padang Bpk. Mahyeldi Ansharullah serta dihadiri oleh perwakilan BNPB, Kepala BMKG Regional Padang Panjang, Kalaksa BPBD Kota Padang dan seluruh SKPD terkait di Kota Padang. Hasil FGD dan TTX ini menjadi rekomendasi untuk Penyempurnaan Peraturan Walikota 14/2010 mengenai Pelaksanaan Sistem Peringatan Dini Tsunami di Kota Padang; serta menjadi skenario utama dalam pelaksanaan IO Wave ’16 Exercise di Kota Padang pada tanggal 7 September 2016.
Beberapa publikasi terkait pelaksanaan IO Wave ’16 Exercise dengan dukungan tim PEER ITB dapat dilihat pada link berikut ini :
Berdasarkan beberapa courtesy meeting antara tim PEER-ITB dengan Walikota Padang, perlu adanya tindak lanjut dari penelitian berupa penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Pemerintah Kota Padang dan Institut Teknologi Bandung (ITB), untuk mengoptimalkan dukungan ITB dalam riset, sains dan teknologi di bidang penanggulangan bencana, penataan ruang, dan bidang lain yang dibutuhkan untuk Kota Padang.
DOKUMENTASI FOTO KEGIATAN