//
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan menerima kunjungan 80 siswa-siswi SMA Nurul Fikri Banten pada hari Selasa [6/11/2018], pukul 09:00 WIB beserta 4 guru pendamping, para siswa diterima di Ruang Seminar Lt. II Gedung Sugijanto Soegijoko, Jalan Ganesha Nomor 10 Bandung.
Rombongan tamu diterima oleh dosen Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota Tizar Muhammad Kautsar Bijaksana, ST., MT. dan dosen Program Studi Sarjana Arsitektur, Tubagus Muhammad Aziz Soelaiman, ST., MA.
Presentasi tentang Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota :
Pak Tizar memulainya dengan memutar video tentang profil program studi disusul dengan penyampaikan penjelasan: bahwa pada dasarnya lingkup keilmuan yang dipelajari di PWK meliputi keilmuan sebagaimana tercermin pada 5 Kelompok Keilmuan, yaitu Perencanaan Wilayah dan Perdesaan, Sistem Infrastruktur Wilayah dan Kota, Perencanaan dan Perancangan Kota, Pengelolaan Pembangunan & Pengembangan Kebikajan, serta Sistem dan Pemodelan Ekonomi.
Selain lingkup akademik, Pak Tizar juga menyampaikan tentang prospek lulusan serta kegiatan kemahasiswaan [Himpunan Mahasiswa Perencanaan Pangripta Loka seperti mengikuti berbagai lomba dan kompetisi baik dalam skala nasional mupun internasional].
Secara garis besar, keilmuan yang dikaji meliputi Perencanaan Tata Ruang; mulai dari perencanaan tingkat lokal, regional, sampai dengan tingkat nasional. Sedangkan kajian tentang Perencanaan Pembangunan, meliputi perencanaan pembangunan nasional, melaksanakan pengumpulan data lapangan melalui survey, wawancara, dan analisis data untuk menghasilkan output baik berupa Perencanaan Tata Ruang maupun Perencanaan Pembangunan.
Untuk menjadi seorang perencana handal, maka wawasan tentang Tata Ruang & Pembangunan harus ditunjang dengan penguasaan ilmu ekonomi, demografi, lingkungan, serta ilmu hukum dan politik; adapun keterampilan yang wajib dikuasai meliputi matematika, statistika, dan pemodelan [dengan mempelajari dan menguasai aplikasi: AutoCad, SPSS, dan GIS].
Presentasi tentang Prodi Sarjana Arsitektur :
Saat ini ITB telah menjadi Perguruan Tinggi multi kampus: Kampus ITB Ganesha, Kampus ITB di Jatinangor, dan Kampus ITB di Cirebon dengan memiliki 12 Fakultas/Sekolah yang telah terakreditasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan merupakan salah satu Sekolah di ITB yang memperoleh akreditasi peringkat “A” untuk semua jenjang pendidikannya dan telah terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional [KAAB untuk program studi arsitektur, dan ASIIN untuk program studi perencanaan dan wilayah kota].
Penjelasan tentang program studi arsitektur meliputi struktur kurikulum, jumlah SKS, jenjang studi, peraturan akademik, serta proses penjurusan. Secara garis besar para peserta didik arsitektur ITB diarahkan pada perancangan arsitektur dengan tahapan dan metode yang sistematis, seperti : Perancangan Shelter, Perancangan Rumah Tinggal, Perancangan Bangunan Publik, Perancangan bangunan tinggi satu fungsi, Perancangan Wilayah Hunian, serta Perancangan Miksius. Adapun output dari arsitek antara lain dalam bentuk maket serta rancangan.
Prospek kerja dan kiprah lulusan arsitektur ; rata-rata waktu tunggu kerja 2,5 bulan dengan profesi: Arsitek, Kontraktor, Pengembang, Pengusaha Bahan Bangunan, Pemerintahan, BUMN, Swasta, Pengajar, Peneliti, Biro Konsultan, dan sebagainya.