Enter your keyword

Kuliah Umum dan Dialog bersama Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa, M.A

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Oleh : Admin

Perkembangan perkotaan di Indonesia memiliki dinamika baru dengan salah satunya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa, M.A., Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Indonesia tahun 2019 – 2024, di acara Kuliah Umum SAPPK 2025 dengan judul “Politik Perencanaan di Indonesia: Kuliah Umum dan Dialog dengan Suharso Monoarfa” membagikan pandangannya tentang pembangunan IKN dan bisa menjadi salah satu percontohan perencanaan pembangunan yang dikaji melalui pendekatan politik.

“Bagaimana caranya sebuah policy bisa disiplin dilakukan dan bisa dibangun melalui evidence and proven di lapangan serta dipertanggungjawabkan kepada publik, tapi itu bisa dengan mudahnya digeser (oleh politik)”.

Dr. Suharso menjelaskan lebih lanjut tantangan ketidakpastian dalam perencanaan pembangunan yang dinamis perlu dihadapi dan dipahami perencana sebagai salah satu bagian dari proses yang tidak bisa diabaikan. Pembangunan perumahan juga menjadi salah satu contoh kasus yang disampaikan Dr. Suharso bahwa politik erat kaitannya dalam proses perencanaan. Dr. Suharso juga menambahkan bahwa terdapat missing link tentang anggapan mengenai perumahan/housing di para pemangku kepentingan dan keinginan atau mimpi untuk membangun kota.

“Lantas, bagaimana kita berkontribusi?”

Melalui kuliah umum ini, Dr. Suharso kembali mengingatkan peran program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) SAPPK ITB untuk mengembangkan dialog dan pengetahuan tentang urban policy. Salah satunya adalah pembahasan tentang usulan Undang-Undang Perkotaan. Dr. Suharso menyampaikan proses usulan tersebut yang masih menemui kendala, diantaranya perdebatan tentang cara pandang kota yang masih hanya dari sisi kewenangan/otoritas administrasi pemerintahan. Istilah amorf digunakan Dr. Suharso untuk mendeskripsikan pertumbuhan kota-kota di Indonesia yang tidak memiliki bentuk atau struktur yang jelas.

“Agar perkotaan di Indonesia tumbuh kembangnya betul sesuai dengan ilmu-ilmu (perancangan dan tata kota) yang kita miliki. Kenapa tidak ada? karena ilmu-ilmu ini dianggap tidak penting. Kebijakan tanpa ilmu perancangan dan tata kota bisa risky”.

Dr. Suharso menutup sesinya dengan menekankan pada pentingnya keberanian menyatakan mimpi, baik Indonesia sebagai suatu negara maupun kontribusi program studi PWK di tanah air.  

Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Februari 2025 secara hybrid di Ruang Seminar (RSG) Lt.2 Labtek IXA dan Zoom Meeting pukul 09.00 -11.00 WIB. Turut hadir Kaprodi Pascasarjana PWK SAPPK ITB, Bapak Adiwan Aritenang, Ph.D sebagai moderator, dosen-dosen purnabakti, dosen-dosen SAPPK lainnya seperti Prof. Dr. Sri Maryati, S.T., M.I.P., Prof. Ir. Haryo Winarso, M.Eng., Ph.D., Dr. Ir. Binsar Parasian Hasoloan Naipospos, dan Dr. Fikri Zul Fahmi, S.T., M.Sc. serta mahasiswa pascasarjana secara luring dan daring.

Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) ITB untuk memberikan penghargaan Ganesha Prajamanggala Bakti Adiutama tahun 2024 kepada Bapak Dr. (H.C.) Suharso Monoarfa. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, kontribusi, serta kepemimpinan beliau dalam hal peningkatan sumberdaya manusia nasional bidang perencanaan, salah satunya berupa kerja sama secara berkelanjutan dalam bidang pengembangan sumberdaya manusia ASN (Aparatur Sipil Negara).

Documentation:

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik