Pada tanggal 21 Oktober 2021, diadakan Focus Group Discussion (FGD) secara virtual dengan pembahasan mengenai “Kota Cerdas di Era New Normal: Mendorong Identitas Daerah menuju Kabupaten Cirebon yang Berdaya Saing” sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PM) ITB dengan judul yang sama. Tim kegiatan pengabdian ini terdiri dari dosen SAPPK ITB, dosen STEI ITB, serta mahasiswa SAPPK ITB sebagai asisten. Kegiatan FGD ini dihadiri oleh 7 (tujuh) SKPD di Kabupaten Cirebon, yaitu Bappelitbangda, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta Dinas Perhubungan. Latar belakang diadakan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi potensi dalam wujud daya saing wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Cirebon. Sehingga diperlukannya intervensi dalam menanggapi perihal potensi, peluang serta tantangan dalam mendorong daya saing wilayah salah satunya dengan keberjalanan dari penerapan Kota Cerdas (Smart City) di Kabupaten Cirebon. Kegiatan FGD ini bertujuan untuk mendapatkan masukan serta saran dari SKPD yang hadir terhadap analisis yang telah dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat.
Kegiatan tersebut dibuka dan dimoderatori oleh Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, ITB dan selaku anggota tim pengabdian masyarakat, yaitu Naya Cinantya Drestalita, ST., MA. Kemudian dilanjutkan dengan paparan pembuka oleh Dr. techn. Wikan Danar Sunindyo, ST., M.Sc. yang merupakan Dosen di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB dan selaku anggota tim pengabdian masyarakat. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan mengenai Pemanfaatan Knowledge Management dalam Smart City, yang bahwasanya dalam penerapan Smart City membutuhkan pembelajaran, penyiapan (master plan) dan esksekusi (termasuk quick win), serta evaluasi dalam keberjalanannya. Selain itu, perlu adanya upaya-upaya yang sistematis untuk menerapkan smart city di suatu kota dan perlunya knowledge management untuk mengelola pengetahuan kota.
Lalu dilanjutkan dengan sesi paparan hasil kegiatan oleh Ridwan Sutriadi, ST., MT., Ph.D, dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK ITB, selaku ketua tim . Dalam pemaparan tersebut, beliau memaparkan hasil analisis dari tim pengabdian masyarakat mengenai Konseptualisasi 8 Layer Smart City di Kabupaten Cirebon yang terdiri dari, identitas daerah, kondisi sosial budaya, representasi ruang, kondisi sector ekonomi, ekonomi kescerdasan, kesiapan teknologi, dampak teknologi, serta tata kelola.
Sesi selanjutnya adalah sesi diskusi dengan para SKPD yang hadir untuk dapat memberikan klarifikasi, masukan sertra saran terkait hasil analisis tim pengabdian masyarakat mengenai Koseptualisasi 8 Layer Smart City di Kabupaten Cirebon. Sesi diskusi kemudian ditutup dengan closing remarks dari ketua tim pengabdian masyarakat, Ridwan Sutriadi, ST., MT., Ph.d. serta sesi dokumentasi.