Pada hari Senin hingga Rabu (14 – 16 Agustus 2023), Nurrohman Wijaya, Ph.D., bersama tim penelitian dari Pusat Perubahan Iklim (PPI) ITB, mengadakan kegiatan FGD di Hotel Aston Inn Pandanaran, Kota Semarang dan observasi lapangan di pesisir utara Kota Semarang. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari riset yang berjudul Kerangka Integrasi Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir Utara Pulau Jawa dan bertujuan untuk merumuskan kerangka yang tepat dalam upaya integrasi adaptasi perubahan iklim dalam rencana tata ruang. Adapun anggota tim riset terdiri dari Prof. Djoko Santoso Abi Suroso, Dr. Putu Oktavia, S.T., M.A., M.E., Muhammad Suhardjono Fitriyanto, M.Si., dan Yonatan Kurniawan, S.PWK.
Kegiatan survei lapangan dilakukan pada hari Senin dan Rabu, sedangkan FGD dilakukan pada hari Selasa. Adapun peserta FGD yang hadir terdiri dari beberapa perwakilan institusi terkait, seperti Dinas Penataan Ruang, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang, dan juga akademisi. FGD dibuka oleh Prof. Djoko, kemudian dilanjutkan sambutan dari perwakilan Bappeda. Tujuan dari pelaksanaan FGD di Kota Semarang adalah untuk mengumpulkan informasi terkait proses implementasi integrasi adaptasi perubahan iklim terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi di Kota Semarang. Sedangkan, berdasarkan hasil survei lapangan, dapat ditemukan bahwa terdapat kawasan permukiman yang masih bertahan terhadap ancaman perubahan iklim berupa kenaikan permukaan air laut dan juga banjir rob dengan pembangunan tanggul dan juga sistem pompa. Namun, ada juga beberapa masyarakat yang memiliki dana akan meningkatkan ketinggian bangunan, sedangkan untuk masyarakat yang tidak memiliki dana akan memutuskan untuk berpindah.
Pada acara tersebut, Bapak Nurrohman memaparkan secara umum tujuan penelitian dan maksud penyelenggaraan FGD yang dilaksanakan. Awal presentasi, beliau membahas mengenai pengantar terkait dengan perubahan iklim dan kaitannya dengan adaptasi perubahan iklim. Kemudian, beliau menjelaskan kedudukan adaptasi perubahan iklim dalam rencana tata ruang. Dan bagian akhir, beliau memaparkan mengenai usulan kerangka integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam rencana tata ruang.
Pada pertemuan tersebut, para peserta cukup antusias menyimak dan memperhatikan paparan serta melakukan diskusi. Harapannya, riset ini dapat memberikan kontribusi terhadap proses penyusunan rencana tata ruang dengan memperhatikan isu perubahan iklim, sehingga memperoleh solusi adaptif dalam menghadapi bahaya dan mengurangi dampak perubahan iklim.