Enter your keyword

Dosen SAPPK ITB Hadiri “Expert Consultation” Pemodelan Spasial Perubahan Iklim Pesisir oleh WRI Indonesia

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Oleh : Admin

Pada hari Rabu (23 Oktober 2024), WRI Indonesia mengadakan kegiatan “Expert Consultation” kajian awal pemodelan spasial kerentanan dan risiko perubahan iklim sektor pesisir di Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh saran dan masukan terkait temuan awal kajian dari pemodelan spasial kerentanan pesisir di Indonesia menggunakan metode “Coastal Vulnerability Index”, serta perhitungan skor kerentanan sosial ekonomi untuk wilayah pesisir dan integrasinya terhadap kerentanan pesisir secara spasial. Acara yang dilaksanakan di Four Points Hotel by Sheraton Bandung, Kota Bandung turut mengundang beberapa para pakar dan akademisi, salah satunya adalah Nurrohman Wijaya, Ph.D. yang juga selaku Kepala Divisi Adaptasi Perubahan Iklim, Pusat Perubahan Iklim-ITB.

Acara dibuka dengan sambutan oleh pihak WRI Indonesia, dan dilanjutkan dengan paparan temuan awal pemodelan spasial kerentanan pesisir oleh tim iklim WRI Indonesia. Kemudian, sesi diskusi dilakukan. Pada kesempatan tersebut, Bapak Nurrohman menyampaikan tanggapan dan saran terhadap temuan awal yang sudah dilakukan oleh tim WRI Indonesia, khususnya terkait pemodelan spasial, informasi tata ruang, dan konseptual studi. Beliau menekankan pentingnya kajian literatur terhadap studi-studi yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai analisis kerentanan dan risiko perubahan iklim di wilayah pesisir untuk memperkuat kontekstual studi, termasuk penajaman definisi dan indikator yang digunakan. Terkait pemodelan spasial, beliau menyarankan untuk memperhatikan kualitas dan kedalaman data yang digunakan serta output spasial yang akan dihasilkan. Selain itu, beliau mengingatkan tentang informasi tata ruang yang akan dijadikan sebagai input analisis risiko, dimana setiap tingkatan memiliki produk dokumen tata ruang yang berbeda, dari skala, kedalaman substansi, cakupan wilayahnya. Oleh karena itu, beliau memberikan masukan untuk memperkuat konseptual studi, metodologi, dan bentuk analisis yang dilakukan berdasarkan kajian literatur.

Secara keseluruhan, kegiatan “expert consultation” berjalan dengan baik. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan dan masukan dalam upaya penajaman pemodelan spasial kerentanan dan risiko perubahan iklim, khususnya pada sektor pesisir Indonesia.

Home
Jadwal dan Acara Tautan Penting Informasi Publik