Pada hari Kamis, 20 Juli 2023, pukul 09.00-12.00 telah diselenggarakan Webinar SAPPK #5 Sustainable Development in Built Environment dengan tema khusus dari Kelompok Keahlian Teknologi Bangunan (KK TB) – SAPPK ITB yakni ‘Riset, Teknologi, dan Kebijakan Pembangunan Permukiman Berkelanjutan di Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045’. Adapun acara ini sekaligus sebagai pre-event of 6th Habitechno SAPPD ITB. Webinar ini dilakukan dalam format daring melalui Zoom Meeting. Webinar diikuti oleh kurang lebih 197 peserta, antara lain peserta dari pihak internal dosen SAPPK ITB, mahasiswa S1-S3 dari dalam dan luar ITB, serta stakeholders luar seperti Politeknik Sultan Idris Shah Sabak Bernam Selangor Malaysia, Kementerian PUPR, Ikatan Arsitek Indonesia (Jawa Barat), BP2P Nusa Tenggara, Dinas PUPR Jawa Barat, Universitas Sriwijaya, dan masih banyak lagi.
Webinar dibuka dengan sambutan dan perkenalan KK dari Ketua KK TB SAPPK ITB, Prof. Dr. Ir. Surjamanto W., M.T., dan dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Dekan Bidang Akademik SAPPK ITB, Bapak Aswin Indraprastha, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D. Adapun paparan dan diskusi kemudian dibuka oleh moderator, yakni Ibu Dr. Ir. Lily Tambunan, M.T. (Dosen KK TB – SAPPK ITB). Terdapat 4 narasumber yang berpartisipasi pada webinar ini.
Pemateri pertama ialah Ibu Ir. Diana Kusumastuti, M.T. (Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR) dengan judul paparan ‘Kebijakan dan Strategi Pemerintah untuk Pembangunan Permukiman Berkelanjutan di Indonesia. Ibu Diana menjelaskan bahwa kolaborasi dibidang permukiman merupakan langkah bersama untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan kebijakan dan strategi yang mampu mewujudkan permukiman berkelanjutan, ini dapat memenuhi kebutuhan saat kita lakukan tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Bu Diana juga mengharapkan agar kemitraan sinergi dengan perguruan-perguruan tinggi dalam pengembangan sumber daya manusia dan juga penelitian pengembangan inovasi teknologi, terutama kemitraan antara Direktorat Cipta Karya dengan ITB agar dapat menjawab tantangan kebutuhan infrastruktur dimasa mendatang. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Materi kedua disampaikan oleh Bapak Dr. Ir. Agustinus Adib Abadi, M.Sc. (Dosen KK PP – SAPPK ITB) dengan paparan yang berjudul ‘Realita Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman di Indonesia Saat ini dan Peran Akademisi’. Secara umum, Pak Adib menjelaskan bagaimana permukiman memiliki hubungan yang sangat erat dengan manusia dimana manusia hidup di dalam suatu komunitas/masyarakat/society, kemudian membangun hunian dimana disana terdapat jaringan-jaringan pendukung (sarana dan prasarana) yang tiap daerahnya memiliki karakteristik masing-masing dan pada akhirnya menentukan bagaimana permukiman itu terbentuk. Selain itu, pemerintah, swasta, akademisi, serta masyarakat memiliki peran kelembagaan pembangunan perumahan dan permukiman.
Paparan ketiga disampaikan oleh Bapak Prof. Haryo Winarso (Dosen KK PPK – SAPPK ITB) dengan judul materi “Implementing The NUA: Reflection of Slum Upgrading in Indonesia: Case of Bandung City”. Secara umum, Pak Haryo menjelaskan mengenai SDGs dan NUA, kapitalisme sosial, generations of slum upgrading in Indonesia, UDevelop, hingga simulasi dibagian akhir presentasi. Beliau juga memaparkan hasil dari Udevelop (Urban Development through Local Partnership) yakni konsep kepemilikan lahan yang menjadikan suatu kawasan menjadi lebih padat tetapi pemilik lahan akan menjadi stakeholders dari pembangunan.
Paparan terakhir yaitu dari Ibu Dewi Larasati, S.T., M.T., Ph.D. (Dosen KK TB – SAPPK ITB) dengan judul ‘Perkembangan Riset dan Teknologi Implementasi Pembangunan Sarana dan Prasarana Permukiman di Indonesia’. Secara umum, Ibu Dewi memaparkan bagaimana riset dan teknologi berorientasi untuk ‘Building for 2050 – #LowCostLowCarbonHomes’. Yang menjadi latar belakang adalah adanya backlog yang berpengaruh pada penggunaan sumberdaya yang berlebihan baik pada tahap perencanaan, konstruksi, hingga masa hidup dari bangunan tersebut. Dengan menggunakan pendekatan triple bottomline pada pembangunan hunian yang berkelanjutan untuk menunjukkan bahwa aspek sosial ekonomi lingkungan menjadi dasar kita dalam melakukan penelitian.
Webinar selanjutnya akan diisi oleh Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota (KK PPK) yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2023. Sampai berjumpa!