Pada tanggal 16-23 Juli 2024, Nurrohman Wijaya, Ph.D. bersama tim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kegiatan survei dan observasi lapangan lanjutan di Kota Semarang, yang merupakan bagian aktivitas penelitian yang berjudul “Inklusi dan Eksklusi Ketahanan Perubahan Iklim dalam Perencanaan Tata Ruang: Studi Kasus di Kota Semarang”. Riset tersebut merupakan salah satu kegiatan Riset Rumah Program “Keindonesiaan dan Dinamika Kontemporer” Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR IPSH) BRIN 2024. Tim pelaksana riset lapangan tersebut terdiri dari Rospita Odorlina Pilianna Situmorang, Ph.D. (Pusat Riset Kependudukan (PRK) OR IPSH BRIN) selaku ketua tim, serta lima anggota tim, yaitu Nurrohman W., Ph.D. (ITB), Dr. Sabine Luring (Leiden University), Dr. Ricca Anggraeni (Universitas Pancasila), Tria Anggita Hafsari, M.URP. (PRK OR IPSH BRIN), dan Parlin Hotmartua Putra Pasaribu, M.Si. (Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN).
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keselarasan perencanaan tata ruang pada wilayah yang rentan dan terdampak oleh perubahan iklim di Kota Semarang dan menyoroti proses pelibatan masyarakat marginal dalam penyusunan kebijakan penataan ruang. Kegiatan pengumpulan data lanjutan ini dilakukan melalui wawancara, diskusi grup (khususnya di Kantor Kelurahan Tugurejo), penyebaran kuisoner, dan pengamatan langsung di lapangan.
Beberapa institusi yang dikunjungi, di antaranya yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD); Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Pemali Juana Provinsi Jawa Tengah; Kantor Kelurahan Tugurejo, Kecamatan Tugu; serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Selain itu, tim melakukan wawancara warga dan observasi pada beberapa lokasi pengamatan, di antaranya kawasan Mangrove Tapak di Kelurahan Tugurejo; pesisir di Kelurahan Mangkang Kulon; gerakan tanah di Kelurahan Banyumanik; Rumah Pompa Kali Tenggang; Rumah Pompa Kawasan Industri Terboyo Semarang (KITS); kawasan Tambak Lorok, termasuk tanggul dan kolam retensi; kawasan perumahan BMP, Kelurahan Sadeng; serta permukiman di Trangkil, Kelurahan Sukorejo.
Kegiatan riset kolaborasi ini diharapkan menjadi ajang untuk membangun dan memperluas jejaring kerjasama dengan pihak lain, serta meningkatkan penguatan kapasitas penelitian, khususnya pada topik studi yang berkaitan dengan resiliensi perkotaan dan pembangunan berkelanjutan.
Dokumentasi: