Enter your keyword

  1. DIKLAT “PENJENJANGAN FUNGSIONAL PERENCANA TINGKAT PERTAMA”
  2. DIKLAT “PENJENJANGAN FUNGSIONAL PERENCANA TINGKAT MUDA”
  3. DIKLAT “ CITY PLANNING”
  4. DIKLAT “KELAYAKAN PROYEK”
  5. DIKLAT “MONITORING DAN EVALUASI” (MONEV)
  6. DIKLAT “PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP” (PPP)
  7. DIKLAT “PENGELOLAAN KEBENCANAAN” / “MITIGASI KEBENCANAAN”
  8. DIKLAT “PRO POOR PLANNING & BUDGETING”
  9. DIKLAT” DASAR-DASAR PERENCANAAN”
  10. DIKLAT “ TATA KELOLA PERKOTAAN”
  11. DIKLAT “RENCANA DETIL TATA RUANG” (RDTR)/ ZONNING REGULATION
  12. DIKLAT “LOCAL ECONOMIC RESOURCE DEVELOPMENT” (LERD)

 

1. DIKLAT “PENJENJANGAN FUNGSIONAL PERENCANA TINGKAT PERTAMA”

Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Perencana (JFP) tingkat Pertama merupakan diklat non gelar dasar dalam rangkaian pembinaan jabatan fungsional perencana. Peserta akan dibekali kemampuan dasar merencana dalam kerangka perencanaan pembangunan dan tata ruang secara komprehensif, mencakup aspek fisik, sosial kependudukan, ekonomi, infrastruktur, serta kelembagaan dan pembiayaan pembangunan; serta kostruksi analitis dasar dalam mengidentifikasi persoalan perencanaan.

Materi diklat disajikan secara interaktif melalui metode daring meliputi tayangan, diskusi, studi kasus, dan praktik perencanaan. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya dalam memahami permasalahan, dan proses penyusunan rencana pembangunan sesuai aspek pembangunan yang didalami masing-masing peserta.

 

2. DIKLAT “PENJENJANGAN FUNGSIONAL PERENCANA TINGKAT MUDA”

Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Perencana (JFP) tingkat Muda merupakan diklat non gelar lanjutan dalam rangkaian pembinaan jabatan fungsional perencana. Peserta akan dibekali kemampuan merencana dalam kerangka perencanaan pembangunan dan tata ruang secara komprehensif, mencakup aspek fisik, sosial kependudukan, ekonomi, infrastruktur, serta kelembagaan dan pembiayaan pembangunan; serta kostruksi analitis untuk menyusun perencanaan pembangunan dan tata ruang.

Materi diklat disajikan secara interaktif melalui metode daring meliputi tayangan, diskusi, studi kasus, dan praktik perencanaan. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya dalam memahami permasalahan, dan proses penyusunan rencana pembangunan sesuai aspek pembangunan yang didalami masing-masing peserta.

 

3. DIKLAT “ CITY PLANNING”

Diklat perencanaan kota (city planning) akan membekali peserta dengan kemampuan mengenai perencanaan, manajemen kawasan perkotaan, serta pembiayaan pembangunan kota; agar rencana kota dapat dilaksanakan menjadi kota yang memiliki daya saing dan terus tumbuh berkelanjutan sesuai isu-isu perencanaan kota yang aktual meliputi pengembangan kota baru, manajemen lahan, dan pertanahan.

Materi diklat disajikan secara interaktif melalui metode daring meliputi tayangan, diskusi, dan kuliah tamu. Keberhasilan peserta dapat dinilai dari kemampuannya dalam memahami permasalahan, dan proses  penyusunan rencana aksi pembangunan kota yang berkelanjutan dan berdaya saing.

 

4. DIKLAT “KELAYAKAN PROYEK”

Tujuan utama melakukan investasi pada suatu kegiatan proyek atau industri adalah memperoleh berbagai benefit, baik secara finansial, non finansial maupun kedua-duanya. Tidak semua proyek yang dibangun, baik oleh pihak swasta maupun pemerintah dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan, bahkan dapat dikatakan gagal. Kegagalan dapat terjadi baik pada masa pembangunan maupun setelah suatu proyek dioperasikan.

Untuk menghindari kegagalan yang dapat menyebabkan kerugian yang besar, diperlukan suatu studi/ analisis kelayakan. Studi Kelayakan Proyek sebuah investasi berisi berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan suatu rencana investasi. Setidaknya ada empat aspek yang menjadi kunci yang perlu untuk dipertimbangkan, yaitu: aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen, serta aspek ekonomi dan finansial.

Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini, diharapkan peserta dapat:

  • Memahami Konsep Studi Kelayakan Proyek Investasi, Fungsi dan Ruang lingkup Proyek Investasi
  • Mampu mengidentifikasi dan mendayagunakan kesempatan usaha
  • Memahami Aspek Studi Kelayakan Proyek Investasi
  • Mampu menyusun laporan Studi Kelayakan Proyek Investasi

 

5. DIKLAT “MONITORING DAN EVALUASI” (MONEV)

Salah satu aktivitas di dalam pengelolaan suatu proyek atau kegaitan atau pengendalian atau monitoring dan evaluasi. Dengan monitoring dan evaluasi suatu proyek atau kegiatan dapat ditentukan apakah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan ataukah melenceng dari jalur yang seharusnya. Apabila kegiatan telah melencang dari jalur yang seharusnya maka dapat diidentifikasi faktor-faktor penyebabnya sekaligus ditetapkan program-program untuk perbaikan ke depan. Proses monitoring dan evaluasi yang benar dapat menjamin suatu proyek atau kegiatan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan dan pelatihan mengenai Monitoring dan Evaluasi menjadi pengetahuan dan ketrampilan yang sangat penting dimiliki bagi para kepala proyek atau para penanggung jawab suatu kegiatan.

Tujuan pendikan dan pelatihan  ini  adalah untuk:

  • Meningkatkan wawasan,  pengetahuan  dan kemampuan serta ketrampilan peserta Diklat
  • Meningkatkan pengertian  dan  pemahaman  peserta  tentang  konsep  dan sistem Monitoring dan Evaluasi
  • Meningkatkan pengertian  dan  pemahaman  peserta  tentang  proses Monitoring dan Evaluasi pembangunan
  • Meningkatkan kemampuan  peserta  dalam  menyusun  konsep  dan melaksanakan Monitoring dan Evaluasi.

 

6. DIKLAT “PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP” (PPP)

Secara umum pendidikan dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam penyediaan infrastruktur melalui kerjasama pemerintah swasta/Public Private Partnership (PPP).

Sedangkan tujuan khusus dari pendidikan dan pelatihan ini dinataranya adalah:

  • Agar peserta mengerti dan memahami kompleksitas rangkaian kegiatan siklus proyek PPP, komponen serta pelakunya, peran masing-masing pelaku dan keterkaitannya
  • Agar peserta mengerti dan memahami perbedaan pokok antara pengadaan proyek pembangunan infrastruktur melalui cara “konvensional” dengan “PPP”
  • Agar peserta mengerti dan memahami secara lebih spesifik peran pemerintah daerah dalam mendorong dan mengembangkan proyek PPP, serta peran PPP simpul di sektor atau daerah.

Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di daerah agar dapat memanfaatkan bentuk kerjasama pemerintah dan swasta dalam pengadaan infrastruktur maka diperlukan suatu pelatihan. Pelatihan adalah salah satu upaya yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di berbagai daerah yang membutuhkan. Pelatihan juga sangat bermanfaat untuk mendistribusikan penyebaran ketimpangan kemampuan aparatur pemerintah dan swasta di berbagai daerah yang sangat bervariasi kompetensi dan kapasitasnya. Pelatihan yang akan diberikan dalam kesempatan ini adalah pelatihan yang bertujuan untuk memberikan penguatan wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana mensiasati pengerjaan proyek-proyek KPS yang baik dan benar. Pelatihan ini diperuntukkan bagi daerah-daerah yang mempunyai peluang untuk melaksanakan proyek KPS berdasarkan tingkatan kemajuan tahapan pekerjaan yang sudah dirintis sebelumnya.

 

7. DIKLAT “PENGELOLAAN KEBENCANAAN” / “MITIGASI KEBENCANAAN”

Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di daerah agar dapat memahami perencanaan mitigasi bencara (disaster mitigation plan) maka diperlukan suatu pelatihan. Pelatihan adalah salah satu upaya yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di berbagai daerah yang membutuhkan. Pelatihan juga sangat bermanfaat untuk mendistribusikan penyebaran ketimpangan kemampuan aparatur pemerintah diantara berbagai daerah yang sangat bervariasi kompetensi dan kapasitasnya. Pelatihan yang akan diberikan dalam kesempatan ini adalah pelatihan yang bertujuan untuk  memberikan penguatan wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana mensiasati perencanaan mitigasi bencana (disaster mitigation plan).  Pelatihan ini diperuntukkan bagi daerah-daerah yang mempunyai permasalahan terhadap sistem perencanaan mitigasi bencana.